KOMPAS.com - Jika membahas tentang non-fungible token, pasti yang terlintas di pikiran Anda adalah karya seni, baik yang 2 dimensi (2D) atau 3 dimensi (3D).
Ya! Memang karya seni yang marak diperjualbelikan dalam bentuk NFT ini mayoritas adalah ilustrasi digital dengan gaya dimensi tersebut.
Tentu fenomena NFT ini menjadi angin segar bagi pegiat seni, khususnya ilustrator dan desainer grafis, yang selama ini mungkin kesulitan untuk memasarkan hasil karyanya kepada publik maupun global.
Hal ini juga membuka pintu baru bagi generasi muda yang ingin memperdalam ilmunya mengenai seni animasi 2D dan 3D di jenjang pendidikan.
Oleh sebab itu, Kogi NFT yang merupakan proyek gagasan Kognisi.id by Kompas Gramedia bersama Growth Center mengadakan “Creator’s Workshop: Illustrating Characters using Procreate” bersama Children's Book Illustrator Husna Aghniya pada 27 Agustus 2022 dan juga “Creator’s Workshop: Making 3D Characters for Beginners using Cinema 4D” bersama para 3D Generalist Alfan Khoirudin dan Cherry Meikal pada 28 Agustus 2022 lalu.
Bagi Anda yang masih belum familier dengan animasi 2D dan 3D, yuk simak penjelasan singkatnya terlebih dahulu ya! Animasi 2D merupakan gambar animasi yang diproses dengan cara konvensional, yang terdiri dari panjang dan lebar saja, yaitu dimensi vertikal (Y) dan dimensi horizontal (X), sehingga animasi atau gambar yang ditampilkan terlihat seperti lukisan pada umumnya dan tidak tampak nyata.
Contoh dari animasi 2D ini adalah kartun Mickey Mouse, Scooby Doo, Sponge Bob, dan masih banyak lagi.
Sedangkan animasi 3D yang dibuat menggunakan software komputer memiliki tambahan komponen volume dengan komposisi dimensi X, Y, dan Z, serta bayangan yang membuat suatu animasi terlihat nyata dan hidup seperti pada animasi-animasi film Pixar yaitu Frozen, Moana, Tangled, dan sebagainya.
Meskipun keduanya memiliki keunikan dan keindahannya masing-masing, sangat penting untuk mempelajari keduanya jika Anda ingin bergelut di bidang NFT ini.
Pasalnya, ada audiens yang memiliki selera konvensional dengan mengoleksi ilustrasi atau gambar 2D, ada pula audiens yang lebih suka dan menikmati animasi nyata 3D.
Baca juga: Tertarik Jadi Animator? Ini Jurusan Kuliah yang Cocok
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.