Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kesaktian Pancasila, Nadiem Makarim Ingatkan Pesan Bung Karno

Kompas.com - 01/10/2022, 10:54 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiap tanggal 1 Oktober diperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengingat jasa Pahlawan Revolusi, korban dari peristiwa pemberontakan G30S yang berusaha menghancurkan ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila.

Dalam pidato peringatan Hari Kesaktian Pancasila Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, saktinya Pancasila terletak pada bagaimana menjadikan nilai-nilai di dalamnya sebagai petunjuk dan tujuan hidup sehari-hari sebagai bangsa Indonesia.

Nadiem menyampaikan, selain itu juga perlu bergotong-royong untuk mewujudkan satuan pendidikan dan ruang-ruang kebudayaan yang aman dan nyaman.

Baca juga: Perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila, Jangan Tertukar

Pancasila kekal dan abadi

Nadiem mengungkapkan, dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2022 juga perlu mewujudkan satuan pendidikan dan ruang-ruang kebudayaan yang mengedepankan nilai-nilai inklusivitas, toleransi serta bebas dari kekerasan.

"Saktinya Pancasila terletak pada komitmen bersama kita mewujudkan kemerdekaan yang sebenar-benarnya merdeka bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk belajar dan berkarya," terang Nadiem Makarim dalam pidato peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Sabtu (1/10/2022).

Dia menekankan, Kemendikbud Ristek telah berkomitmen terus menghadirkan transformasi yang selalu sejalan dengan pesan bung Karno dalam pidato lahirnya Pancasila.

Yakni bahwa di atas kelima dasar Pancasila mendirikan negara Indonesia kekal dan abadi.

Baca juga: Menguak Kebenaran Sejarah G-30-S dari 4 Buku

"Untuk itu di atas kelima dasar Pancasila mari kita terus bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar dan merdeka berbudaya membawa Indonesia ke masa depan," tandas Nadiem Makarim.

Baca juga: Sosok Jenderal AH Nasution, Lolos G-30-S Kehilangan Anak Tercinta

Hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober atau sehari setelah peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September atau G-30-S. 

Mengutip dari Kompas.com, sejarah Hari Kesaktian Pancasila tidak lepas dari peristiwa kelam G30S.

Harian Kompas, 27 September 1966, memberitakan, Hari Kesaktian Pancasila mulai diperingati pada 1966, melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat (AD) Jenderal Soeharto.

Surat keputusan tertanggal 17 September 1966 itu memerintahkan, seluruh pasukan AD, pasukan angkatan lain, serta masyarakat harus turut memperingati Kesaktian Pancasila.

Dalam peristiwa tersebut, sebanyak enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD meninggal dunia.

Baca juga: Arti Penting dan Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

Dilansir dari Ensiklopedi Pahlawan Nasional, (1995), para sosok yang gugur kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi dan memperoleh kenaikan pangkat serta pangkat anumerta.

Anumerta sendiri merupakan penghargaan kepada angkatan bersenjata atau pegawai negeri sipil yang gugur dalam menjalankan tugas. Ketujuh Pahlawan Revolusi tersebut, yakni:

  • Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani
  • Letnan Jenderal (Anumerta) Raden Soeprapto
  • Letnan Jenderal (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono
  • Letnan Jenderal (Anumerta) Siswondo Parman
  • Mayor Jenderal (Anumerta) Donald Isaac Panjaitan
  • Mayor Jenderal (Anumerta) Sutoyo Siswodiharjo
  • Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean

Baca juga: Lirik Lagu Pelajar Pancasila, Makna dan Penciptanya

Ketujuh korban kemudian dibunuh oleh PKI dan dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya di Jakarta Timur, pada 1 Oktober 1965.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com