Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2022, 12:53 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Lahan bekas tambang batubara coba dilakukan penelitian untuk jadi budidaya melon. Hal itu dilakukan oleh tim peneliti UPN Veteran Yogyakarta (UPNVY/ UPN Jogja).

Adapun penelitian yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPN Jogja itu kerja sama dengan PT. Indominco Mandiri.

Penelitian yang diketuai Dr. Edy Nursanto, ST., MT., IPM., ini beranggotakan tiga orang. Di antaranya Ir. Indah Widowati, MP., Wilis Kaswidjanti, ST., MT., dan Dr. Bambang Supriyanta, SP., MP.

Baca juga: Alat Penangkap Emas Ini Dikembangkan Dosen Teknologi Mineral UPN Jogja

Menurut Edy, penelitian dilakukan di green house seluas 12 meter x 9 meter. Melon ditanam pada Juni 2022 dan sudah bisa dipanen pada September 2022.

Ini artinya hanya butuh waktu sekitar 2,5 bulan saja untuk bisa melakukan panen buah melon ini.

"Kami melakukan budidaya melon secara hidroponik, sehingga budidaya semacam ini bisa diterapkan di semua jenis lahan. Termasuk juga di lahan bekas tambang batubara," ujarnya dikutip dari laman UPN Jogja, Jumat (30/9/2022).

Diharapkan dari penelitian ini bisa memberikan manfaat pada masyarakat sekitar. Tentunya, masyarakat bisa mengadopsi sistem atau cara tanam yang dilakukan oleh peneliti UPNVY, sehingga semakin banyak lahan bekas tambang yang termanfaatkan.

Tak hanya itu saja, manfaat lain pada lingkungan yakni budidaya melon di lahan bekas tambang juga memiliki manfaat untuk mendorong perekonomian masyarakat sekitar tambang.

Meski demikian, menurutnya penelitian ini masih tahap awal, ke depan akan terus dikembangkan lagi.

"Ini masih percobaan awal, untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang," jelasnya.

Masyarakat sekitar tambang menyambut baik penelitian yang dilakukan oleh UPN Jogja ini. Bahkan tim dari Walikota berkunjung dan tertarik belajar menanam melon.

Baca juga: 84 Mahasiswa dari 7 Negara Belajar Budaya Indonesia di FISIP UPN Jogja

"Warga sekitar memberikan sambutan yang baik. Ini bisa menjadi nilai tambah perekonomian bagi masyarakat sekitar," lanjutnya.

Meski dibudidayakan di lahan bekas tambang, namun kualitas melonnya tetap bagus dan tidak kalah dari hasil panen pada umumnya. Menurutnya buahnya segar dan rasanya manis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com