Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lintas Jurusan SNPMB 2023, Pengamat: Siswa Harus Tahu Kemampuan Diri

Kompas.com - 28/09/2022, 18:52 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Adanya aturan baru dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) atau seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB) 2023 membuka peluang siswa untuk memilih program studi (prodi) lintas jurusan.

Dengan kebijakan yang terangkum dalam Permendikbud nomor 48 tahun 2022 ini, siswa bisa memilih prodi sesuai minat dan bakat mereka.

Sehingga siswa tidak terkotak-kotak memilih jurusan berdasarkan jurusan semasa duduk di SMA sederajat.

Terkait lintas jurusan yang bisa dilakukan siswa dalam SNPMB 2023 mendatang, pengamat pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Budi Santoso Wignyosukarto mengatakan, yang penting calon mahasiswa harus tahu kemampuan diri sendiri sebelum ikut seleksi masuk PTN.

Baca juga: Aturan Lengkap SNBP 2023 dan Perbedaannya dengan SNMPTN

Siswa harus tahu kemampuan diri

Dengan adanya seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) atau SBMPTN ini akan dilakukan tes skolastik.

Adanya tes itu mencoba melihat kemampuan calon mahasiswa.

"Kalau dari IPS yang tidak pernah belajar matematika, fisika dan mekanika, kemudian masuk ke prodi Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Informatika, Teknik Fisika, ya akhirnya setelah 2 tahun bisa DO (drop out)," beber Prof. Budi kepada Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Oleh karena itu, Prof. Budi menekankan, calon mahasiswa harus benar-benar mengenali kemampuan diri sebelum memilih suatu prodi dalam seleksi masuk PTN 2023 mendatang.

Selain itu calon mahasiswa juga harus jeli dalam memilih prodi yang diinginkan di perguruan tinggi.

"Di tahun pertama, ada beberapa mahasiswa yang keluar, pilih prodi lain karena tidak kuat mengikuti materi kuliahnya," ungkap Prof. Budi.


Baca juga: Seleksi Masuk PTN Diubah, Pengamat UGM: Jangan Coba-coba dengan Sistem

Terkait perubahan seleksi masuk PTN 2023, Prof. Budi menyampaikan, seleksi masuk PTN itu suatu proses untuk merangking peserta yang akan masuk suatu program studi (prodi) melalui beberapa cara, agar peserta dari beberapa kelompok masyarakat yang memerlukan pendidikan lanjut dapat terfasilitasi.

Prof. Budi menerangkan, sistem seleksi masuk PTN juga membutuhkan jaringan sistem yang baik.

Sejak pendaftaran, pembuatan soal, penilaian hasil seleksi, perangkingan dan pembagian hasil perangkingan ke masing-masing perguruan tinggi.

Dia menilai sistem tersebut harus bisa mengerjakannya dalam waktu singkat.

Oleh karena itu perlu pembuat soal yang mempunyai pengalaman yang baik, dan sistem informasi terpadu yang tangguh.

"Jangan coba-coba, sistem lama pun selalu diperbaiki setelah menemukan kelemahan-kelemahan dalam kurun waktu tertentu," papar Prof. Budi.

Dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 22: Transformasi Seleksi Masuk PTN, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) menyampaikan perubahan skema seleksi masuk PTN.

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, Seleksi Bermasuk Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN) menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Seleksi Mandiri.

Baca juga: Jangan Salah Follow, Cek Akun Medsos Resmi SNPMB BP3 Kemendikbud

Selain itu penyelenggara seleksi masuk PTN yang semula diampu Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) kini diambil alih oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) untuk menyelanggarakan SNPMB 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com