Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim UB Kembangkan Abon dan Kopi Organik asal Sulawesi

Kompas.com - 24/09/2022, 14:15 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UB

KOMPAS.com - Desa Pinogu yang terletak di Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Sulawesi terkenal dengan kopi organiknya.

Kopi itu tumbuh di dalam hutan dataran tinggi dan di dalam kawasan Enclave Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, sehingga tidak mengandalkan kimia pertanian dalam proses budidayanya.

Karena itu, sertifikasi organik dibutuhkan dalam mem-branding serta meningkatkan kualitas produk unggulan kopi.

Terkait hal itu, Tim Doktor Mengabdi KKN Tematik Universitas Brawijaya (UB) melakukan pengembangan produk unggulan kopi Pinogu.

Baca juga: Lulus Kedokteran UB Usia 18, Calista Justru Ingin Mengabdi di Daerah 3T

Inovasi ini dikembangkan oleh mahasiswa yang berkolaborasi dari Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB, yang terdiri atas 9 orang mahasiswa dan 5 orang dosen.

Adapun tim yang diketuai oleh Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc.Agr., ini mengawali kegiatan di tahun ini dengan seminar sertifikasi organik untuk pengembangan produk unggulan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada awal Agustus lalu, dengan Bupati Bone Bolango dan perwakilan dari Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Rizki Putra Samudra, salah satu anggota tim mengatakan, Tim KKN DM UB fokus pada proses pengajuan sertifikasi organic kopi Pinogu.

"Kegiatan ini sudah dimulai sejak tahun 2020 untuk pemetaan potensi, kemudian dilanjut dengan pelatihan good agriculture practices tahun 2021, dan saat ini kami membentuk kelembagaan untuk sertifikasi ini," ujarnya dikutip dari laman UB, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Mahasiswa UB Ciptakan Deterjen Ramah Lingkungan dari Bahan Ini

Tentu harapannya, semua yang dilakukan ini dapat membantu meningkatkan nilai ekonomi kopi Pinogu sebagai produk unggulan daerah.

"Rencananya ada pembuatan tray pengering. Rak ini sudah di rancang di Malang, dengan material yang dibeli di Gorontalo dan dirakit di Pinogu. Karena proses pengeringan biasanya sampai satu minggu, tergantung cuaca," terangnya.

Rizki yang juga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian ini mengatakan, selain kopi, tim DM UB juga melirik potensi pembuatan abon sapi organik di Pinogu.

"Karena peternakan sapi ini berada di wilayah bebas kimia pertanian, sehingga pakannya pun terjamin organik, dan sapinya juga menjadi daging organik. Bahkan informasinya, daging sapi Pinogu rasanya seperti coklat karena mengonsumsi coklat yang gagal panen," jelasnya.

Diharapkan, abon sapi ini nantinya merupakan pengembangan produk olahan daging organik pertama di Indonesia. Tentunya, ini akan menambah jajaran olahan sehat di Indonesia.

Dalam pengembangan inovasi organik ini, mereka berkerja sama dengan seluruh stakeholder yang berkaitan dengan pelaksanaan program ini untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini.

Sedangkan Dr. Bambang Susilo mengungkapkan, daging sapi di Pinogu memiliki aroma yang khas, sehingga sangat cocok apabila akan dikembangkan inovasi olahan sapi organik untuk menciptakan sebuah inovasi baru.

Baca juga: Mahasiswa Polinema Inovasi Alat Pencegah Rem Blong

"Kecamatan Pinogu memiliki sumber daya alam yang melimpah, mulai dari pangan dan energi. Selain itu, memiliki kedaulatan energi lingkungan sumber daya energi terbarukan," ungkap Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UB ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com