Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Salimah, Raih Beasiswa Kuliah di Fakultas Kedokteran UII

Kompas.com - 21/09/2022, 15:50 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UII

KOMPAS.com - Melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran tentu jadi impian para pelajar SMA/sederajat. Apalagi bisa mendapatkan beasiswa kuliah.

Hal ini yang dialami Salimah Syahidah asal Provinsi Banten yang berhasil mendapatkan beasiswa kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) Yogyakarta.

Ternyata, Salimah bisa berhasil masuk di FK UII lantaran jadi salah satu penerima beasiswa Hafiz Al Quran di UII.

Tentu, sebagai seorang penghafal Al Quran 30 juz, mahasiswi tersebut berhak memperoleh beasiswa secara penuh selama empat tahun di UII.

Baca juga: Mahasiswi UII Jernihkan Jelantah dengan Biji Kelor dan Ampas Tebu

Setiap tahunnya, UII memang membuka program beasiswa tersebut dan Salimah adalah salah satu penerimanya.

Cinta Al Quran sejak kecil 

Salimah menceritakan bahwa dia meyakini janji Allah SWT yang akan memuliakan penghafal Al Quran. Tidak hanya di akhirat namun juga di dunia.

Ia mengakui bahwa keberhasilannya tersebut tidak lepas dari peran orang tuanya yang sudah menanamkan rasa cinta Al Quran sejak dini.

Sejak kecil dia sudah dibiasakan untuk mendengarkan dan membaca Al Quran. Kebiasaan itulah yang membuatnya ingin menjadi seorang hafizah sejak kecil.
"
Pertama kali menghafal saat sekolah menengah pertama," ujar Salimah seperti dikutip dari laman UII, Selasa (20/9/2022).

Usai lulus SMP tersebut, Salimah berhasil mengantongi hafalan sebanyak 18 juz. Melalui proses yang tidak mudah di antara kesibukan akademik, Salimah terus menambah hafalan setiap hari.

Baca juga: Peduli Pembangunan Berkelanjutan, UII Masuk THE Impact Rankings 2022

Bahkan dia juga jarang untuk bermain dengan teman-temannya karena sudah menjadi komitmen untuk menghafal Al Quran.

"Jadi, saat teman-teman asyik bermain saya terus mengaji Al Quran," tutur dia.

Tips atasi rasa jenuh

Dia juga membagikan tips mengatasi rasa jenuh saat saat menghafal Al Quran. Yakni dengan rehat sejenak dan mengobrol hal-hal menarik dengan teman-temannya.

Selain itu, Salimah juga mencari lingkaran pertemanan yang sehat (circle). Baginya lingkaran pertemanan sangat berpengaruh terhadap apa yang Salimah lakukan.

Sedangkan persiapan masuk kuliah, Salimah juga harus mempersiapkan diri dengan baik di kelas 3 SMA. Apalagi ujian masuk kuliah kedokteran bukanlah hal mudah sehingga ia butuh banyak latihan soal dan membaca materi.

Di waktu yang sama, Salimah juga berkutat mempersiapkan ujian hafalannya sebagai seorang hafizah.

Akan tetapi, karena dia punya pegangan dan niat yang kuat yakni "Niatkan semua untuk Allah SWT", maka dia harus terus meningkatkan kualitas hafalannya dengan minimal sehari murojaah (mengulang hafalan) 5 juz.

Baca juga: Dosen FK UII: Ini Tips Menjaga Kesehatan Kulit Saat Puasa

Ketekunan ini pada akhirnya membuahkan hasil, namun hal tersebut tidak membuatnya sombong. "Semua yang terjadi pada hidup saya adalah karena Allah SWT," ucapnya.

Namun yang paling penting bagi dia adalah semua karena doa dan ridha kedua orang tuanya.

Diketahui Salimah merupakan calon dokter dan penghafal Al Quran pertama di keluarganya. Tentu, hal tersebut menjadi kebanggan dan rasa syukur tersendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber UII


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com