Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton YouTube Sebabkan Speech Delay pada Anak? Ini Tips Mencegahnya

Kompas.com - 18/09/2022, 08:03 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak anggapan bahwa anak di bawah lima tahun (balita) menonton YouTube menyebabkan keterlambatan bicara atau speech delay.

Keberadaan YouTube di kalangan anak-anak saat ini sudah menjadi hal yang biasa. Namun sebaiknya ada aturan yang perlu diketahui orangtua dalam mengenalkan YouTube kepada buah hatinya.

Lantas benarkah nonton YouTube sebabkan speech delay pada anak? Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Sri Lestari membagikan tips bagi para orangtua dalam menggunakan YouTube untuk anaknya.

Baca juga: Institut Seni Terbaik di Indonesia 2022, Cek Jurusan dan Jalur Masuk

Nonton YouTube sebabkan speech delay

1. Bangun interaksi saat anak menonton YouTube

Tari menerangkan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengajak anak berinteraksi ketika menonton YouTube.

Perkembangan bahasa pada anak dipengaruhi oleh dua faktor yakni internal dan eksternal. Internal dapat dipengaruhi karena faktor genetik, otot bicara, dan kondisi syarafnya.

Sementara, faktor eksternal berkaitan dengan komunikasi dengan orangtua atau pengasuh, media, atau permainan yang biasa dimainkan.

"Media YouTube memang memiliki efek positif maupun negatif. Melalui visualisasi, anak menjadi terbantu memahami suatu konsep," jelas Tari seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (17/9/2022).

Dia menjelaskan, YouTube merupakan salah satu media yang unggul dalam hal audio-visual. Namun, penggunaannya yang berlebihan pada anak dan tanpa pendampingan tentu akan membahayakan pengelihatan maupun perkembangan bahasa anak.

"Membiarkan anak menonton tanpa pendampingan berarti komunikasi hanya berjalan satu arah saja dan itu akan membahayakan perkembangan bahasa mereka," tegas Tari.

Baca juga: 5 Beasiswa Penuh S1-S3 Luar Negeri dengan Syarat Skor IELTS 6

Sehingga saat anak melihat YouTube, lebih baik orangtua mengimbanginya dengan mengajak anak bernyanyi atau bercerita sembari menonton video di YouTube.

2. Awasi dan batasi durasi menonton YouTube

Tari mengungkapkan, agar YouTube tidak memengaruhi tumbuh kembang anak, orangtua bisa mengawasi dan membatasi anak saat menonton YouTube.

Media YouTube bisa saja mengandung konten yang tidak pantas seperti mempromosikan kekerasan, seksualitas, atau bahasa yang tidak pantas bagi anak-anak. Hal ini tentu berbahaya bagi perkembangan anak sehingga diperlukan pengawasan orangtua.

Tari menambahkan, orangtua bisa menggunakan pembatasan usia yang direkomendasikan dalam fitur YouTube agar dapat mengurangi kekhawatiran orangtua tentang konten yang tidak pantas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com