Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unair: Jangan Mau Tertipu Influencer Saham, Ini Tipsnya

Kompas.com - 12/09/2022, 12:25 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Akademisi sekaligus Dosen FEB Unair Ahmad Fadlur Bayuni membagikan cara memilih saham yang baik dan benar, agar tidak mudah tertipu banyak orang, khususnya influencer saham.

Dia mengaku, untuk memilih saham harus menggunakan analisis fundamental yang baik dalam mengukur nilai intrinsik suatu perusahaan.

Baca juga: LTMPT: Kami Tak Lagi Jadi Pelaksana Seleksi Masuk PTN

"Jadi harus betul-betul menelaah sebelum membeli saham perusahaan tersebut. Jadi harus baca laporan keuangan, prospektus perusahaan, dokumen, serta berita-berita lain yang mendukung," ungkap dia dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).

Analisis itu, kata dia, juga dilakukan mulai lingkup luas, analisis ekonomi, lingkup menengah, analisis industri hingga lingkup sempit.

Analisis tersebut penting di tengah banyaknya influencer saham.

"Influencer saham sangat banyak, apalagi di YouTube. Saya lihat adik-adik belajar di YouTube, kalau ada yang mendorong temen-temen untuk membeli saham tertentu. Nah, ini namanya influencer saham," ujar dia.

Di mata influencer saham, kata dia, saham sama seperti produk jual beli lainnya.

Alhasil, dia resah dengan cara influencer saham memasarkan suatu saham perusahaan.

Baca juga: Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran pada Jalur SBMPTN

"Banyak janji yang ditawarkan dari yang masuk akal hingga tidak masuk akal. Nah, bahayanya yang tidak masuk akal ini. Padahal produk yang mereka jual tidak sesuai dengan value," tegas dia.

Bayuni menjelaskan, ada pemikiran Warren Buffet tentang analisis fundamental yang sekiranya bagus dibagikan para investor saham.

Warren Buffet merupakan investor, pengusahan dan filantropis asal Amerika Serikat (AS).

Namanya sudah dikenal di berbagai penjuru dunia dan sempat menjadi orang terkaya ketiga di dunia tahun 2015 versi Forbes.

Pemikiran Warren Buffet itu adalah:

1. Berinvestasilah sebagai owner, bukan trader.

2. Perhatikan nilai intrinsik perusahaan dan manajemennya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com