Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Unkris: PKKMB Jangan Diwarnai Pemaksaan Fisik

Kompas.com - 06/09/2022, 20:21 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Ayub Muktiono mengingatkan agar Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tidak diwarnai dengan kegiatan pemaksaan fisik apalagi pelecehan seksual.

Untuk memastikan kegiatan PKKMB Unkris yang berlangsung selama 4 hari, pihaknya terus berkomunikasi dan memantau panitia pelaksana PKKMB baik dari unsur dosen maupun mahasiswa.

“Saya sudah berpesan kepada panitia untuk tidak ada pemaksaan secara fisik apalagi pelecehan,” kata Rektor saat membuka PKKMB, Senin (5/9/2022).

Kegiatan PKKBM yang digelar secara luring tersebut diikuti seluruh mahasiswa baru dari empat fakultas yang ada. Mereka mengikuti PKKMB di tingkat universitas selama dua hari dan selanjutnya mengikuti PKKMB di tingkat fakultas.

PKKMB bertema 'Sinergi Patriot Lestarikan Budaya' tersebut menghadirkan empat narasumber yakni Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo, Mantan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol (Purn) Ali Johardi, Warek III Unkris Parbuntian Sinaga dan Ketua LPKK Unkris Susetya Herawati.

Lebih lanjut Rektor mengatakan PKKMB yang dulu dikenal dengan istilah Ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus) sering kali berujung pada insiden yang merugikan baik bagi mahasiswa secara personal maupun kampus.

Ini dikarenakan panitia acapkali terlalu berlebihan dalam melakukan kegiatan pengenalan kampus yang bersifat fisik.

Karena itu, jauh hari sebelum digelar PKKMB Rektor telah meminta ketegasan panitia untuk tidak mengadakan kegiatan fisik berlebihan yang berpotensi menimbulkan cidera atau kecelakaan, termasuk juga tindakan pelecehan terhadap mahasiswa.

Baca juga: Acara PKKMB UI 2022 Raih Rekor Muri, Ini Kata Rektor dan Wakil Rektor

Bagi Rektor, kegiatan PKKMB adalah bagian dari perjalanan mahasiswa baru untuk menapak ke jenjang Pendidikan tinggi. Lewat kegiatan tersebut mahasiswa tidak hanya mengenal lingkungan kampus, tetapi juga bisa mengenal antar sesama mahasiswa.

“Nah ajang ini bisa dijadikan kesempatan untuk menjalin kerja sama,” kata Rektor.

Rektor mengatakan, dalam hidup sangat penting untuk bekerjasama dan bersilaturahim agar setiap orang bisa menjalani kehidupan ini dengan suka cita, dengan rasa gembira, dan tidak menjadikannya sebagai sebuah beban.

Ayub juga mengingatkan, belajar di perguruan tinggi tentu suasana dan metodenya berbeda jauh dengan saat masih duduk di bangku SMA/SMK. Belajar di perguruan tinggi lebih dituntut untuk belajar mandiri.

“Oleh karenanya menjadi mahasiswa jangan cengeng, jangan mudah mengeluh. Kalian adalah ksatria-ksatria Krisnadwipayana, Patriot Unkris harus selalu semangat, tugas-tugas dari dosen-dosen adalah tantangan," ujar Ayub.

"Jika ada pelanggaran-pelanggaran, kalian bisa lapor sesuai mekanisme,” tegasnya.

Rektor juga meminta agar para mahasiswa beradaptasi dengan era kemajuan teknologi seperti AI, IoT, VR dan Metaverse.

“Pergunakanlah kemajuan teknologi IT, untuk menunjang kuliah kalian, dimana saat ini kalian dapat membuka dunia dari genggaman, manfaatkanlah hal ini untuk belajar, jangan malah sebaliknya untuk mencontek, plagiat, dan sebagainya,” kata Rektor.

Apalagi tahun depan sudah memasuki tahun pemilu. Mahasiswa hendaknya berhati-hati dalam bermedia sosial, hindari melontarkan kebencian dimedia social karena tidak akan pernah terhapus jejak digitalnya.

Baca juga: Penutupan PKKMB 2022, Rektor UNJ: Disiplin dan Fokus Jadi Kunci Utama Program Belajar

Rektor berharap para mahasiswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh sehingga bisa lulus tepat waktu 8 semester dengan nilai IPK tertinggi.

“Jadilah mahasiswa yang selalu optimis, tidak takut menghadapi rintangan-rintangan. Jadilah manusia yang berjiwa ksatria yang memiliki etika dan moral, memiliki jiwa yang beradab dan memiliki jiwa cinta tanah air,” tutup Rektor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com