Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Dosen UM Surabaya tentang Mitos Hantu Perempuan di Film Horor

Kompas.com - 28/08/2022, 09:08 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Film Pengabdi Setan 2: Communion karya Joko Anwar menyita perhatian masyarakat Indonesia. Dalam waktu sekejab, Film Pengabdi Setan 2 ini sudah ditonton jutaan orang.

Film ini makin banyak diperbincangkan karena sosok "ibu" yang menghantui para penonton di seluruh bioskop di Indonesia.

Tak bisa dipungkiri bahwa mayoritas film horor Indonesia selalu identik dengan hantu perempuan.

Dari kacamata Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Radius Setiyawan fenomena ini ada penjelasan tersendiri.

Baca juga: Intip 20 Sekolah Terbaik di Banten Versi Nilai UTBK 2022

Sosok perempuan di film horor bukan hal baru

Radius mengatakan gambaran perempuan di film horor yang menyeramkan bukan hal baru di Indonesia.

Menurutnya, film-film Indonesia banyak menceritakan kaitan antara mistisme dan perempuan. Radius memberi contoh, beberapa film bergenre horor di Indonesia periode 2000-an yang menampilkan representasi tersebut.

Film-film horor perempuan seperti Suzanna, Kutukan Suster Ngesot, Terowong Rumah Sakit, Kembalinya Suster Gepeng dan banyak film yang menonjolkan sosok hantu perempuan.

"Kehadiran hantu perempuan dalam budaya layar di Indonesia tidak lahir di ruang hampa," urai Radius seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Minggu (28/8/2022).

Dia menekankan, perempuan dalam banyak film menjadi pemeran utama dalam sebuah film hantu. Salah satu contoh yang sudah sangat populer sejak lama adalah sosok Sundel Bolong.

Baca juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Genting Pintar Bertenaga Surya

Hantu Sundel Bolong dapat ditafsirkan sebagai simbol dari perempuan yang kehadirannya tidak diinginkan dan bahkan dianggap menjijikkan.

"Hal ini tergambar dari sosoknya secara visual. Tidak ideal, cenderung berantakan dan seram," tutur Radius.

Menggambarkan bagaimana perempuan diposisikan

Radius menerangkan, mitos yang bermula dari film-film horor yang secara berkelanjutan terus dipercaya dan masih menjadi buah bibir masyarakat bisa dimaknai sebagai penanda bagaimana perempuan diposisikan. Sedang terjadi kekerasan simbolik itu berjalan sudah sangat lama.

Sama halnya dengan sosok hantu "ibu" pada film Pengabdi Setan yang digambarkan sebagai korban atas konstruksi stigma masyarakat yang memaknai bahwa perempuan menikah harus memiliki anak.

Baca juga: 25 SMK Terbaik di Indonesia Versi Nilai UTBK 2022

"Perempuan harus bisa bereproduksi, hingga akhirnya menempuh jalan, mengikuti sekte Pengabdi Setan agar memiliki keturunan," beber Radius.

Tak hanya itu, sosok perempuan berpakaian seksi penghuni rusun (Tari) yang diperankan Ratu Felisha, rupanya juga masih menjadi tokoh ikonik dalam film horor Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com