Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di G20 MCWE, Pemerintah Angkat 3 Isu Utama Dampak Pandemi Covid-19 bagi Perempuan Indonesia

Kompas.com - 27/08/2022, 11:06 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPA, Lenny Rosalin menyebut ada 3 isu utama dampak yang menimpa kelompok perempuan akibat krisis pandemi Covid-19.

Ketiga dampak itu dibicarakan di Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang pemberdayaan perempuan atau G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment (MCWE) yang kedua yang dilaksanakan pada 24-25 Agustus di Bali.

Baca juga: 15 Sekolah Terbaik di Jawa Berdasarkan Nilai Rerata UTBK 2022

Konferensi ini merupakan komitmen Indonesia untuk melanjutkan G20 MCWE pertama pada Presidensi G20 di Italia pada 2021.

"Dampak pertama adalah peduli ekonomi pasca Covid-19, berfokus pada pekerjaan perawatan yang tidak dibayar dan peluang yang hilang di pasar tenaga kerja," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (27/8/2022).

Kedua, menutup kesenjangan gender digital serta membahas partisipasi perempuan dalam ekonomi digital dan pekerjaan di masa depan.

"Ketiga adalah kewirausahaan perempuan, dengan fokus pada potensi untuk mendukung perempuan pemilik usaha, untuk mempercepat kesetaraan dan mempercepat pemulihan," jelas dia.

Pertemuan ini dihadiri para menteri yang membidangi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dari seluruh negara anggota G20, serta perwakilan dari organisasi internasional, sektor swasta, akademisi, dan lainnya.

Delegasi masing-masing negara terdiri dari Menteri/Kepala Delegasi dan pendamping, negara-negara anggota G20 dan 6 negara undangan yang diundang sebagai pembicara.

Chair G20 Empower, Yessie D Yosetya mengatakan, G20 Empower Initiative mendorong sektor swasta di seluruh negara anggota G20 untuk mengadopsi tiga poin penting.

Baca juga: 15 SMA Terbaik di Jawa Berdasarkan Nilai Rerata UTBK 2022

Pertama, KPI inti G20 diukur dan diungkapkan secara publik setiap tahun melalui pemantauan tingkat perusahaan.

Kedua, program dukungan khusus untuk perempuan di UMKM, termasuk evaluasi pelaksanaan program dukungan. Ketiga, pertisipasi aktif dalam membangun ketrampilan digital dan kesiapan kerja masa depan bagi perempuan.

Co-Chair G20 Empower dan juga Ketua Komite Tetap Bidang Pendidikan Iwapi, Rinawati Prihatiningsih menyarakan, delegasi perwakilan dari aliansi G20 Empower di seluruh negara anggota G20 telah sepakat melanjutkan kerja berdasarkan dua pilar.

"Komitmen dari sektor swasta dan rekomendasi kepada pemerintah yang telah diawali dari Kepresidenan Saudi Arabia, diperkuat di bawah Kepresidenan Italia. Kemudian, di bawah Kepresidenan Indonesia kembali seluruh delegasi sepakat aksi akselerasi pemberdayaan dan representasi akses ekonomi perempuan tidak saja untuk tenaga kerja perempuan yang bekerja di perusahaan besar," jelas Rinawati.

Namun juga untuk para perempuan, baik sebagai pemilik usaha juga termasuk tenaga kerja yang berkerja di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.

Harapannya hasil yang dicapai tersebut dapat ditindaklanjuti dan terukur melalui kolaborasi sektor publik-swasta dan seluruh pemangku kepentingan, program pembangungan yang berkelanjutan.

"Kami juga sangat bangga atas dukungan positif dan sambutan yang sangat baik dari para delegasi atas kerja keras kami dalam pemberdayaan perempuan secara global," tutur dia.

Baca juga: 25 Sekolah Terbaik Indonesia Berdasarkan Nilai Rerata UTBK 2022

Pemberdayaan perempuan telah menjadi isu lintas sektoral yang penting dalam kerja G20. Perlu dipertimbangkan bahwa pembahasan G20 di masa depan dapat mencakup gugus tugas perempuan untuk lebih mengkonsolidasikan pekerjaan kita. Beberapa peserta menyatakan dukungan mereka untuk ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com