KOMPAS.com - Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Multimedia Nusantara atau OMB UMN 2022 hari kedua (18/8/2022) mendorong peserta untuk dapat tumbuh menjadi generasi emas yang bebas dari narkoba dan fokus mengembangkan diri di tengah industri 4.0.
Hal ini menjadi wujud komitmen UMN untuk mendukung dan menciptakan suasana kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari berbagai kasus perundungan dan kekerasan seksual.
“Faktor pertama terjadinya kekerasan seksual adalah minimnya edukasi, baik secara pemahaman maupun norma. Yang kedua adalah ketidakmampuan untuk mengontrol diri. Biasanya terjadi karena kita memproyeksikan luka pribadi terhadap orang lain. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki empati,” ujar Rhaka Ghanisatria, pendiri Menjadi Manusia.
Hal ini tidak jauh dengan pengertian bahwa setiap orang memiliki batasan yang berbeda sehingga kita perlu mengerti hal tersebut.
Tak hanya membahas mengenai kekerasan seksual dan perundungan, OMB UMN 2022 turut mengundang Mulyanto, seorang psikolog Badan Narkotika Nasional RI, untuk memberikan edukasi terkait narkoba.
View this post on Instagram
“Banyak orang yang mencari shortcut untuk menjadi bahagia dengan narkoba. Padahal, dengan berolahraga, menonton komedi, meditasi, makan, dan lainnya bisa merangsang terbentuknya hormon, seperti endorfin dan oksitosin, yang dapat membuat kita bahagia pula,” terang Mulyanto.
Pada puncak kegiatan OMB UMN 2022, Divisi Tiksna/Person in Charge (PIC) memimpin pemberian pesan, kesan, dan evaluasi dalam masing-masing kelompok.
Beberapa peserta juga diajak untuk maju ke panggung untuk membacakan Yasan Basmara atau disebut sebagai surat cinta yang mereka tulis sebagai ungkapan kasih dan apresiasi kepada panitia OMB UMN 2022.
Baca juga: Tanpa Perploncoan, OMB UMN 2022 Fokus pada Pengembangan Nilai Utama
Sesi ini membuktikan bagaimana rangkaian kegiatan dijalankan berdasarkan asas kebersamaan dan persaudaraan, tanpa adanya perpeloncoan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.