Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 15:15 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan sekitar 31 persen dari 56,5 juta orang atau 17,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler, sebesar 7,4 juta disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner dan 6,7 juta disebabkan oleh stroke.

Sementara itu, prevalensi stroke nasional (Riskesdas 2013) berdasarkan kelompok umur ialah:

  • >75 tahun sebesar 67 persen
  • 65-74 tahun sebesar 46 persen
  • 55-64 tahun sebesar 33 persen
  • 45-54 tahun sebesar 16,7 persen
  • 35-44 tahun sebesar 6,4 persen
  • 25-34 tahun sebesar 3,9 perse
  • 15-24 tahun sebesar 2,6 persen

Baca juga: Peneliti Unair Hadirkan Produk Herbal Obati Gula Darah dan Kolesterol

Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014 menunjukkan stroke merupakan penyebab kematian utama, yaitu sebesar 21,1 persen dari seluruh penyebab kematian untuk semua kelompok umur.

Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) menunjukkan bahwa sekitar 10 hingga 15 persen dari jenis stroke yang terjadi pada pasien dewasa muda mengakibatkan hampir seperlima dari mereka dirawat di rumah sakit.

Penyebab stroke di usia muda

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) M Reza Utama menjelaskan, sebagian besar stroke pada usia dewasa muda disebabkan karena dua jenis perdarahan.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

“Jenis pertama adalah perdarahan subarachnoid yakni perdarahan yang terjadi di area antara membran arachnoid dan pia mater yang mengelilingi otak. Jenis kedua adalah karena perdarahan intrakranial yaitu ketika pembuluh darah di dalam tengkorak pecah atau bocor,” jelas Reza, Jumat (12/8/22), dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Reza menjelaskan kedua penyebab ini ditemukan lebih dominan di antara orang dewasa muda (40-55 persen) bila dibandingkan dengan populasi stroke umum (15-20 persen).

Namun, lanjut dia, tren tersebut semakin bergeser. Jenis stroke yang paling umum mempengaruhi mayoritas populasi saat ini adalah stroke infark yaitu jenis stroke yang disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak.

Reza juga menjelaskan beberapa risiko yang dapat memicu kejadian stroke pada usia dewasa muda.

Sejumlah kondisi yang memicu kejadian stroke pada usia dewasa muda di antaranya merokok, alkoholisme, kategori indeks masa tubuh obesitas, kencing manis, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, struktur jantung tidak normal, penggunaan pil kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen (meningkatkan risiko 2-5 kali lipat pada wanita yang telah memiliki faktor risiko lain sebelumnya), gangguan pembekuan darah dan masalah saat kehamilan dan masa nifas.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

“Dengan mengetahui berbagai faktor risiko di atas, pencegahan dengan cara mengontrol faktor risiko atau kondisi-kondisi khusus serta membudayakan pola hidup aktif dan sehat perlu diupayakan sedini mungkin agar kita dan keluarga dapat meminimalkan kemungkinan terserang stroke di usia muda,” ujar Reza.

6 gejala stroke yang perlu diwaspadai

Menurut Reza, gejala-gejala stroke pada kelompok dewasa muda dapat diidentifikasi dengan cepat melalui singkatan BE FAST, yakni:

  1. Balance (gangguan keseimbangan atau koordinasi)
  2. Eyesight changes (perubahan penglihatan pada satu atau kedua mata)
  3. Facial drooping (otot-otot wajah yang melemah/ mati rasa)
  4. Arm weakness (kelemahan anggota gerak, terutama pada salah satu sisi tubuh)
  5. Speech difficulty (gangguan berbicara atau kesulitan memahami)
  6. Time (terjadi mendadak/ tiba-tiba)

“Akronim ini dapat kita gunakan sebagai mnemonik untuk membantu mendeteksi dan meningkatkan daya tanggap terhadap kegawatan pasien stroke,”imbuhnya lagi.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Sementara itu, Kemenkes menyebut konsep utama dalam penanganan stroke adalah memberikan pengobatan yang spesifik dalam waktu sesegera mungkin sejak serangan terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com