Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kebiasaan Penting yang Sudah Diajarkan sejak Sekolah

Kompas.com - 10/08/2022, 09:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Sekolah merupakan tempat bagi anak-anak atau remaja yang ingin belajar. Pendidikan sekolah terbagi menjadi dua, yakni formal dan nonformal. Indonesia sendiri menggunakan sistem pendidikan formal yang dipegang dan diatur oleh negara.

Selain mengemban pendidikan, sekolah juga menjadi tempat bagi murid-muridnya untuk mencari tahu dan mengasah apa yang mereka suka. Hal ini diwujudkan dalam bentuk ekstrakurikuler.

Kamus Merriam-Webster mengartikan ekstrakurikuler sebagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan disetujui secara resmi atau juga setengah resmi dengan sekolah sebagai pihak penyelenggaranya. Kegiatan ekstrakurikuler ini biasanya tidak memiliki kaitan dengan kredit akademik.

Berbicara sekolah, mungkin membuat kamu yang sudah lulus jadi bernostalgia. Aiman Witjaksono dalam siniarnya berjudul “Sekolah Itu Penting, Ini Alasannya!” akan membawa kita kembali mengingat hal-hal yang sudah diajarkan dan biasakan semenjak masa sekolah.

Mengenal Tugas dan Tanggung Jawab

Pemberian tugas menjadi rutinitas sebagai bagian dari proses belajar. Tujuan pemberian tugas untuk melatih kemampuan siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru. Selain itu, mereka biasanya akan diberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah dengan tenggat waktu yang sudah disepakati.

Baik tugas maupun pekerjaan rumah memiliki bobot untuk menentukan nilai akademik. Oleh karena itu, siswa diwajibkan untuk mengerjakannya.

Namun, siapa sangka kalau kewajiban itu bisa jadi kebiasaan yang memperkenalkan kita dengan istilah tanggung jawab. Sebagai siswa, kita terlatih untuk menerima tugas serta mempertanggungjawabkannya dengan cara mengerjakan tugas dan mengumpulkannya ke guru.

Baca juga: 5 Hal Penting Perusahaan Startup Perlu Perhatikan

Manajemen Waktu

Seorang peneliti dan pakar manajemen waktu, Brad Aeon, membahas cara sekolah memperhatikan manajemen waktu terhadap siswanya. Sekolah merupakan simulasi pelatihan kehidupan nyata saat menginjak dewasa nanti.

Padatnya kegiatan siswa, seperti belajar di kelas, berorganisasi, melakukan ekstrakurikuler, mengerjakan pekerjaan rumah, hingga ikut bimbel tambahan, bisa membuat mereka kewalahan serta bingung untuk melakukan prioritas.

Untuk itu, gunakanlah skala prioritas. Mengutip dari artikel Today’s Learner Cengage, skala prioritas dapat ditentukan setelah mendaftar seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawab. Dengan melakukan hal tersebut, waktu dapat diatur sedemikian rupa tanpa melewatkan hal-hal yang terpenting.

Sosialisasi

Satu kelas di sekolah mungkin berisi berpuluh-puluh siswa. Kemampuan seseorang untuk bersosialisasi pun diuji di dalamnya. Misalnya, dengan berinteraksi ke teman sebaya, guru, adik dan kakak kelas, serta para pegawai lainnya.

Terhadap guru, kita mempelajari cara bagaimana berbicara atau merespons dengan sopan kepadanya. Bersama teman sebaya kita jadi lebih menghargai sesama. Semakin banyak bertemu orang dan berinteraksi, semakin banyak perasaan yang dipahami.

Oleh sebab itu, keahlian dalam komunikasi atau sosialisasi ini nantinya akan kita rasakan pula manfaatnya ketika sudah menginjak dewasa atau memasuki usia kerja. Aiman mengungkapkan pula bahwa, “Bagi saya, kemampuan akademis dan nonakademis, keduanya penting.”

Baca juga: Waspada, Ini Tanda Hubunganmu Toxic

Sekolah memang sebuah akademik, namun kita tak harus selalu mengambil manfaat dari bidang itu saja. Terdapat manfaat lain yang tanpa kita sadari berguna dalam kehidupan sehari-hari saat menginjak usia dewasa.

Sebagaimana yang disampaikan Aiman Witjaksono dalam siniarnya yang berjudul “Sekolah Tuh Penting, Ini Alasannya!” di spotify. Kamu akan mendapat perspektif baru mengenai pentingnya sekolah bagi kehidupan.

Dengarkan kisah kehidupan Aiman serta terjalnya jalan yang harus ditempuh dalam setiap Investigasi Aiman Kompas Tv melalui siniar Aiman Witjaksono yang bisa didengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/aiman_rasaaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com