Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Makanan Pedas? Ini 3 Bahayanya Menurut Dosen UM Surabaya

Kompas.com - 10/08/2022, 08:53 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Jenis makanan pedas merupakan favorit kebanyakan orang. Bahkan, bila orang yang sudah suka pedas, kurang enak bila mengonsumsi makanan yang tidak pedas.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Ira Purnamasari menjelaskan, zat capsaicin dalam cabai yang ada di makanan pedas bisa membuat rasa panas terbakar pada lidah.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Ini Bahayanya Bila Anak Sekolah Merokok

Hal tersebut mengakibatkan tubuh merangsang otak untuk mengeluarkan hormon endorphin untuk meredakan rasa panas dan terbakar.

Lalu hormon dopamin juga bisa pemicu rasa bahagia.

"Itulah sebabnya makanan pedas terasa begitu nikmat dan membuat ketahigan meskipun lidah terasa panas dan terbakar," kata dia melansir laman UM Surabaya, Rabu (10/8/2022).

Ira menyebut beberapa riset menjelaskan zat capsaicin memiliki manfaat sebagai antikoagulan yang mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.

Akan tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.

Setidaknya ada 3 bahaya yang bisa terjadi bila sering makanan pedas.

Dampak pertama, jika terlalu sering konsumsi makanan pedas adalah gastritis (maag).

Makanan pedas dapat mengakibatkan naiknya asam lambung secara cepat sebagai respons adanya iritasi pada dinding lambung akibat makanan pedas.

Baca juga: Kasus Mafia Tanah, Guru Besar Unpad: Itu karena Aturan Tumpang Tindih

"Jika dibiarkan secara terus menerus dapat menyebabkan rapuhnya permukaan lambung hingga terjadi peradangan pada lapisan lambung (gastritis), sehingga muncul gejala seperti nyeri ulu hati, perut kembung, mual, dan muntah," jelas dia.

Hal tersebut berisiko mengalami GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yakni asam lambung naik hingga kerongkongan yang mengakibatkan dada dan tenggorokan terasa panas dan terbakar.

Dampak kedua, terlalu sering mengonsumsi makanan pedas bisa menyebabkan usus merespons berlebihan.

"Itu nantinya bisa menyebabkan seseorang diare setelah mengonsumsi makanan pedas," tutur dia.

Terakhir adalah bisa mengalami insomnia.

Menurut Ira, jika makanan pedas dikonsumsi malam hari menjelang waktu tidur, maka mengakibatkan perut kembung, rasa begah dan tidak nyaman pada perut, hingga muncul rasa mulas dan melilit.

Baca juga: Psikolog Unair: 3 Faktor Ini Pengaruhi Bullying Anak-anak

"Hal ini mengakibatkan rasa tidak nyaman saat berbaring tidur, menyebabkan gangguan tidur di malam hari (insomnia) sehingga menurunkan kualitas tidur," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com