Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2022, 14:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Memilih jurusan kuliah tak bisa asal-asalan. Selain punya prospek kerja yang bagus, jurusan atau prodi juga harus terakreditasi.

Bahkan bisa terakreditasi internasional. Seperti halnya di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) ternama ini yakni Universitas Airlangga (Unair).

Kini, Unair telah mengantongi 66 akreditasi bertaraf internasional. Akreditasi internasional tersebut merupakan bentuk upaya Unair untuk meningkatkan kualitas pendidikan setara dengan kampus yang bereputasi internasional di luar negeri.

Baca juga: FK Unair: Seperti Ini Hepatitis pada Ibu Hamil dan Anak

Selain itu, ada 10 prodi di Unair yang telah terakreditasi FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation), lembaga akreditasi yang berbasis di Jerman.

Melansir laman Unair, Jumat (5/8/2022), dari hasil 7 prodi yang sudah terakreditasi, sebagian besar mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, ada banyak kriteria yang melebihi persyaratan FIBAA (exceeds the requirements), dan ada juga kriteria yang exceptional.

Menurut Ketua Badan Penjamin Mutu (BPM) Unair Prof. Nurul Barizah. SH., LLM., PhD., hasil akreditasi ini menunjukkan kualitas prodi di Unair sangat bagus.

Dikatakan, Prof. Nurul, ada lima kriteria atau standar utama yang harus dipenuhi dalam akreditasi FIBAA, yakni:

1. Tujuan studi program

Prof. Nurul menerangkan, pada poin tersebut prodi harus memiliki tujuan yang jelas, learning outcome, dan profil lulusan yang sesuai standar nasional dan standar yang ditetapkan oleh FIBAA.

"Termasuk mengukur tentang posisi dari program studi pada pasar pendidikan, pasar tenaga kerja, dan keberadaan studi program dikaitkan dengan konsep pendidikan tinggi secara keseluruhan," jelasnya dikutip dari laman Unair.

Baca juga: 6 Cara Atasi Kram Perut Saat Haid dari Ners Unair

2. Kurikulum

Prof. Nurul menjelaskan, aspek kurikulum memiliki porsi besar pada penilaian. Untuk konteks ini, kurikulum prodi didesain dengan memperhatikan aspek internationality sehingga setelah lulus, mahasiswa mempunyai bekal skill yang bagus untuk mampu berkompetisi di pasar global.

3. Model penerimaan mahasiswa

Aspek ini menilai apakah model penerimaan mahasiswa memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa baru untuk bertanya dan konseling mengenai studi program.

"Selain itu, proses penerimaan mahasiswa baru juga harus dipastikan transparan, tidak diskriminatif (adil) tanpa memandang gender, ras, suku, dan lain lain," kata dosen Fakultas Hukum Unair itu.

Baca juga: Tangani Wabah PMK, Guru Besar Unair Upayakan Vaksinasi Ternak di Lamongan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com