KOMPAS.com - Memperingati Hari Hepatitis Sedunia 2022, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) mengadakan kegiatan edukasi di kanal Dokter Unair TV, Rabu (3/8/2022).
Salah satu narasumber, dr. Ummi Maimunah, SpPD., KGEH., FINASIM., dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair menjekaskan cara penularan hepatitis.
Menurut dia, virus hepatitis yang ada saat ini ialah virus hepatitis A, B, C, D, E. Namun, ada jenis lain yang kini belum ada alat pemeriksaannya.
"Virus hepatitis yang sekarang ini ada dan ada pemeriksaan laboratoriumnya yaitu virus hepatitis A, B, C, D, E," ujarnya dikutip dari laman FK Unair, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Dokter Unair: Pap Smear Setidaknya Dilakukan Setahun Sekali
Untuk cara penularannya, ia mengatakan bahwa masing-masing jenis hepatitis memiliki cara penularannya sendiri.
Untuk hepatitis A dan E menular melalui makanan dan minuman, untuk hepatitis B dan C melalui kontak darah, sedangkan untuk hepatitis D menumpang pada hepatitis B yang dimiliki seseorang.
Terkait dengan orang-orang yang berisiko untuk terkena hepatitis, Ummi memaparkan bahkan tenaga kesehatan, pengguna narkoba, dan ibu hamil kepada anaknya adalah orang-orang yang berisiko tinggi.
Untuk hepatitis A, Ummi menegaskan bahwa gejalanya akan sangat terlihat dalam tiga fase, yakni:
Sedangkan untuk hepatitis B dan C gejala awalnya tidak terlihat dan cenderung terlihat gejalanya ketika sudah kronis.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: Waspadai 8 Gejala Hepatitis Akut pada Anak
Karenanya, ia mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati terhadap hepatitis dan rutin melakukan check up di layanan kesehatan terdekat.
Sedangkan narasumber lain, Dr. dr. M Ilham Aldika Akbar, SpOG(K)., dari Departemen Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Unair, menjelaskan fokus utama adalah penularan hepatitis dari ibu hamil kepada anak yang dikandungnya.
Penularan itu kemungkinan kecil dapat melalui plasenta dan kemungkinan besar melalui proses persalinan.
Dikatakan, meskipun sebagian besar penularan hepatitis dari ibu hamil kepada anak dalam kandungannya tidak menyebabkan kecacatan bawaan, tentu hal ini akan sangat merugikan mengingat adanya kemungkinan kelahiran prematur.
"Sejauh ini belum ada cara untuk mendeteksi hepatitis dari dalam rahim," jelas M Ilham. Sehingga, ketika dilakukan screening secara universal dan ibu hamil terdeteksi positif hepatitis, maka ibu hamil tersebut akan dipantau dan diperiksa lebih lanjut.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Tenggorokan Gatal Pakai Ramuan Alami, Info Ners Unair
Sedangkan Dr. dr. Bagus Setyoboedi, SpA(K)., dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unair menjelaskan hepatitis pada anak.
Menurutnya, hepatitis pada anak sering tidak bergejala. "Hepatitis pada anak-anak itu sebagian besar ringan, bukan problem besar," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa hepatitis pada anak rata-rata ditularkan dari ibunya ketika hamil.
Sehingga, menambahkan informasi dari M Ilham, Bagus mengatakan bahwa ketika ibu hamil terdeteksi hepatitis, ia harus bersiap untuk memberikan vaksin pada anaknya di hari kelahirannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.