Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen IPB Kasih Tips Memulai Jalani Bisnis untuk Mahasiswa

Kompas.com - 02/08/2022, 18:22 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Sekolah Bisnis IPB, Dr. Raden Dikky Indrawan berbagi tips dalam memulai bisnis yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.

Dia mengaku, biasanya kesalahan yang terjadi dalam memulai bisnis adalah cenderung meniru ide yang sudah ada. Padahal belum tentu sesuai dengan karakter diri dalam berbisnis.

Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada

Melihat hal tersebut, Dosen IPB University itu menyarankan agar mengetahui karakter diri terhadap preferensi risiko, apakah risk taker atau risk avoider.

Dia pun menyarankan agar menyesuaikan preferensi risiko dengan tipe dan ide bisnis yang akan dipilih.

Hal ini akan membantu mahasiswa untuk menentukan jenis ide bisnis yang sesuai dengan karakter risikonya.

"Seorang yang berkarakter risk avoider atau cenderung menghindari risiko, ide bisnis yang dipilih lebih hati-hati, berdasarkan dari hal-hal yang sudah dipahami sebelumnya," ucap Raden Dikky melansir laman IPB, Selasa (2/8/2022).

Dia mencontohkan, bisnis dapat berdasarkan hobi atau keterampilan yang dimiliki.

Contohnya seperti tutor private, homeschooling, les musik, bisnis olahraga, atau tur dan travel kecil-kecilan.

Sedangkan risk taker akan memiliki jenis ide bisnis lebih luas dan berani.

Dengan demikian, pebisnis model tersebut dapat mengembangkan dan memikirkan cara bisnisnya sendiri.

"Ide bisnisnya unik dan out of the box, sehingga dapat menciptakan pasar dan menarik konsumen untuk produk yang mungkin belum ada di pasar," jelas dia.

Tak lupa, dia menyarankan agar melakukan riset terhadap ide bisnis untuk memahami kebutuhan pasar.

Baca juga: Ini Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Bisa Kuliah pada Usia 15 Tahun

Tidak hanya itu, riset ini juga dapat digunakan untuk melihat berbagai potensi masalah dari produk dan jasa.

Upaya ini, kata dia, dapat membantu dalam penyusunan model bisnis yang sesuai dengan karakter preferensi risiko serta membantu dalam memperkirakan kemampuan diri ketika dihadapkan dengan kerugian dan bagaimana cara penyelesaiannya.

Hal ini juga penting untuk melihat celah adanya niche market yang mungkin ada dan sebelumnya tidak diketahui serta menetapkan target bisnis dalam persaingan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com