KOMPAS.com - Sejak awal Mei kemarin, kelompok Ternak Sapi Potong “Gunungrejo Makmur” di kecamatan Kedungpring, Lamongan juga terdampak adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang wilayah Jawa Timur.
Dari 256 ekor sapi, sebanyak 55 ekor sapi terpaksa dipotong dan ada enam di antaranya mati akibat PMK. Tentu, musibah tersebut juga dirasakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair).
Sebab, upaya pembibitan sapi atau breeding yang telah lama dibina oleh Guru Besar FKH Unair Prof. Dr. Dewa Ketut Meles, drh., MS., dan tim pun ikut terhambat.
Baca juga: Dokter Unair: Pap Smear Setidaknya Dilakukan Setahun Sekali
Terkait hal itu, Prof. Meles bersama tim yang beranggotakan Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes., Prof. Masud Hariadi, drh., PhD., Prof. Dr. Wurlina, drh., MS., serta dua mahasiswa FKH Unair mengunjungi para peternak di Kedungpring, Lamongan.
Aksi itu dikemas dalam kegiatan pengabdian masyarakat Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD).
"Populasi sapi potong di Kecamatan Kedungpring sekitar 4.800 ekor sebelum wabah penyakit. Hingga kini jumlahnya sangat berkurang," ujarnya dikutip dari laman Unair, Selasa (2/8/2022).
Menurutnya, selain karena pemotongan yang telah dilakukan saat Hari Raya Idul Adha 1443 H, para peternak juga belum berani memasukkan ternak untuk digemukkan akibat dari penularan PKM.
Dosen FKH Unair itu menjelaskan, breeding sapi peranakan simental telah dilakukan beberapa tahun terakhir bersama para peternak sapi potong Gunungrejo Makmur.
Baca juga: Akademisi Unair: Begini Cara Menjaga Keutuhan Keluarga
Selama wabah PMK, kegiatan inseminasi pada sapi tetap dilakukan menggunakan metode semen sexing. Selain itu, pemeriksaan kebuntingan pada sapi juga dilakukan sesuai permintaan para peternak.
Sedangkan mengenai penularan PMK, Prof. Meles mengatakan bahwa salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan memberikan vaksin pada sapi-sapi ternak yang sehat. Sementara sapi yang sakit segera dirawat agar sembuh.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.