Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif Menurut Dokter RSA UGM

Kompas.com - 02/08/2022, 05:19 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai orangtua tentu senang memiliki anak aktif dan bisa tumbuh sesuai usianya.

Namun orangtua perlu tahu perbedaan anak aktif dan hiperaktif. Perilaku anak yang sangat aktif dan mengarah ke anak hiperaktif ini yang perlu diwaspadai.

Sebab perilaku itu dapat merugikan diri anak sendiri. Kondisi hiperaktif pada anak dapat menyebabkan anak sulit untuk berkonsentrasi.

Sehingga berisiko tinggi mengalami kegagalan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

Baca juga: BTPN Syariah Buka Program Management Trainee bagi S1 Fresh Graduate

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif

Anak yang hiperaktif juga akan memberi dampak negatif lainnya pada tumbuh kembangnya. Anak hiperaktif berisiko gagal dalam mempertahankan pertemanan, bersosialisasi. Dampak ini jelas bahwa hiperaktif dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

Lantas bagaimana perbedaan anak aktif dan hiperaktif? Dokter spesialis anak Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Ristantio memberikan penjelasannya.

Ristantio mengatakan, orangtua perlu mengetahui bahwa anak yang tidak bisa diam belum tentu hiperaktif.

Pasalnya perilaku anak yang tidak bisa diam, belum tentu menandakan penyimpangan atau kondisi hiperaktif tetapi justru malah menunjukkan kenormalan atau perilaku aktif pada anak.

"Perilaku anak-anak memang seharusnya begitu yakni berlari kesana kemari. Malah ketika si anak hanya diam-diam saja, orang tua sepatutnya harus waspada," terang dr. Ristantio seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Cek Hasil Seleksi Ujian Mandiri Kemitraan Undip, Ini Biaya Kuliahnya

Anak-anak yang diam saja perlu diwaspadai

Dia menjelaskan, anak-anak memang harus aktif dengan berlari kesana kemari. Apabila anak diam saja, orangtua justru waspada. Jangan-jangan anaknya kurang hormon tiroid atau mungkin anemia.

Dia mengungkapkan, memang sulit membedakan anak aktif dan hiperaktif. dr. Ristantio kemudian menunjukkan salah satu cara untuk membedakannya.

Dokter Ristantio mengatakan terdapat satu kata kunci yang membedakan anak aktif dengan hiperaktif.

Anak-anak hiperaktif cenderung destructive atau merusak sedang anak aktif tidak.

"Itu adalah cara 'kasar' untuk mencurigai bahwa itu adalah suatu hiperaktif. Ini hanya terjadi pada sebagian kecil. Sebagain besar bocah berlarian kesana kemari itu masih normal karena memang harus seperti itu," jelas dr. Ristianto.

Baca juga: Kisah Mahasiswa UGM Asal Jayapura, Kuliah dengan Fasilitas Gratis

Ristianto memberi contoh, ketika anak hiperaktif mendapati gelas yang ada di atas meja, dia malah sengaja menyenggol agar jatuh dan pecah.

"Sedang anak aktif yang menyenggol benda tertentu dan berakibat pecah akan kaget, terdiam, dan merasa bersalah," tandasnya.

Demikian penjelasan dokter Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) mengenai perbedaan anak aktif dan hiperaktif yang wajib diketahui orangtua. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com