Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sosok Raja, Mahasiswa Termuda UGM Bisa Kuliah pada Usia 15 Tahun

Kompas.com - 01/08/2022, 19:12 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Raja Muhammad Hayuri Islam mengaku tak menyangka menjadi mahasiswa baru termuda di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dia pun tak mengira bisa duduk bersama Rektor UGM Prof. Ova Emilia dan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, pada Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di lapangan Graha Sabha Pramana, pada Senin (1/8/2022).

Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada

Penobatan sebagai mahasiswa muda UGM, karena dia masuk UGM pada usia 15 tahun 11 bulan 11 hari.

"Saya bangga dan senang bisa masuk UGM," kata dia melansir laman UGM.

Raja begitu dia disapa menyatakan, dia berhasil kuliah pada usia muda, karena saat masuk bangku SD pada usia 5 tahun.

Meski terbilang paling muda, tapi teman-teman sebayanya tidak tahu. Apalagi fisiknya hampir sama dengan teman sekelasnya.

"Sejak SD tidak terlalu terganggu, tidak ada yang peduli dengan usia saya yang muda tidak ada yang terlalu memperhatikan," ungkap anak pertama dari 2 bersaudara ini.

Walaupun terbilang muda, pria asal Pekanbaru, Riau ini selalu berprestasi.

Dia mengungkapkan, selama di bangku SD selalu berada di rangking tiga besar.

"Dari SD saya selalu berada di tiga besar," ucap dia.

Hanya saja di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Raja tidak memperoleh rangking.

Baca juga: Tambah 13, Kini Unpad Miliki 200 Guru Besar

"Di SMP mungkin lagi masa pubertas, biasa saja tidak rangking," jelas dia.

Lalu di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Raja ikut mendaftar program akselerasi pada semester dua. Hasilnya, dia diterima di program akselerasi pada kelas IPS.

Di kelas IPS, sambung dia, hanya ada 7 orang anak yang lolos program akselerasi.

Lewat kelas akselerasi ini pula, Raja bisa menyelesaikan bangku di MAN Negeri 2 Pekanbaru dalam waktu dua tahun.

"Karena program akselerasi, kita diharuskan untuk belajar dan memahami lebih cepat dari siswa yang lain. Saya di program itu tidak ikut ekstrakurikuler atau organisasi," tutur dia.

Selama di program akselerasi, dia tidak memikirkan soal rangking, tapi untuk pelajaran seperti sosiologi, ekonomi, sejarah dan geografi selalu memperoleh nilai akademik yang cukup baik.

"Untuk mata pelajaran paling tinggi nilai sosiologi," tutur dia.

Soal ketertarikannya dengan filsafat, dia mengaku sudah tertarik dengan filsafat saat berada di kelas 10 SMA lewat buku dan internet.

Baca juga: Ini 5 Wakil Rektor UGM Periode 2022-2027, Satu dari Luar Kampus

"Saya mengenal filsafat itu ketika saya di kelas sepuluh. Saya sejak kecil sering menggunakan logika filsafat berarti selama ini saya menerapkan nilai-nilai filsafat," tukas Raja yang bercita-cita setelah lulus kuliah dari UGM akan meneruskan kuliah S2 di jurusan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com