KOMPAS.com - Kemajuan bangsa Indonesia bergantung pada generasi muda. Karena itu, generasi muda perlu dibekali dengan karakter-karakter yang baik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung visi dan misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Mendikbudristek Nadiem Makarim sendiri telah menyampaikan 6 profil Pelajar Pancasila. Lantas, apa yang dimaksud profil Pelajar Pancasila dan bagaimana penerapannya dalam kehidupa sehari-hari?
Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?
Berikut contoh-contoh sikap yang menggambarkan nilai-nilai Pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dilansir dari laman Ditsmp Kemendikbudristek:
Elemen kunci dari beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak Mulia meliputi akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak bernegara.
Contoh sikap yang bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menjalankan perintah agama sesuai kepercayaan masing-masing, berkata dan berbuat baik sesuai ajaran agama, bersikap ramah, sopan, dan menghargai sesama manusia, mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar, dan bertingkah sebagai tidak warga negara yang baik dan tidak melawan hukum.
Sebagai bagian dari warga dunia, siswa juga harus mengenal dan menghargai kebudayaan lain, mampu berkomunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, serta merefleksi dan bertanggung jawab terhadap pengamalan kebinekaan.
Baca juga: BCA Buka 22 Lowongan Kerja Lulusan S1-S2 dari Semua Jurusan
Contoh sikap yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mencoba mengenal dan menghargai teman dari suku yang berbeda, menggali cara komunikasi yang efektif dengan teman dari suku yang berbeda, serta mengumpulkan informasi terkait ragam budaya sebagai bekal untuk membangun relasi yang baik dengan sesama.
Gotong-royong merupakan salah satu nilai luhur yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Elemen kunci dalam gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Karena itu siswa dapat mencoba untuk berkolaborasi dengan orang lain, menanamkan kepedulian pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama, serta terbuka untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, atau sumber daya lain yang memungkinkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.