Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Dosen UB Bikin Komik Tentang Jaga Kesehatan Mata

Kompas.com - 26/07/2022, 20:06 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda selama 2 tahun terakhir berdampak pada kebiasaan dan kesehatan, salah satunya kesehatan mata.

Terlebih lagi, paparan gawai atau gadget secara berlebih pada anak selama pandemi juga menambah kasus kesehatan mata.

Dampak yang dirasakan anak-anak maupun orang dewasa adalah mata lelah. Hingga kini, kebiasaan menggunakan gawai pun cukup tinggi meski sekolah, kantor, sudah memperbolehkan tatap muka.

Demi mengurangi dan mengedukasi sakit mata, tiga dokter dari Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya (UB) membuat komik bertema kesehatan mata, bertajuk Bunga dan Langit.

Baca juga: 4 Alasan Surya Paloh Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari UB

Para penulisnya, adalah Dhelya Widasmara, Nanda Wahyu Anandita, dan Lely Retno Wulandari.

Komik yang mereka buat berjudul Bunga dan Langit si Dokter Cilik Vol.2 : Yuk Jaga Kesehatan Mata Kita dari Gadget.

Mengambil tema kesehatan mata, tiga dosen ini berupaya mengenalkan penyakit akibat menggunakan gawai berlebihan. Misalnya, penyakit Computer Vision Syndrome (CVS).

“Setiap tahun, dalam rangka Hari Anak Nasional, saya mengeluarkan satu komik sesuai dengan tema. Di tahun ini, menyesuaikan subtema Hari Anak, yaitu Anak Tangguh Pasca Pandemi, saya memilih tema kesehatan mata," terang Dhelya Widiasmara, dilansir dari rilis UB. 

Baca juga: Mau Bikin Komik? Ini 9 Langkah Mudah yang Harus Diketahui

Ia mengatakan dua tahun belakangan, banyak masyarakat lebih sering menatap gadget.

"Pasca pandemi ini, yang perlu diupayakan adalah bagaimana kembali lagi berkegiatan outdoor, kembali bermain layangan, misalnya. Orang tua juga perlu mencontohkan kepada anak, tentang bijak menggunakan gadget,” terangnya.

Selain tentang gejala CVS, komik Bunga dan Langit juga memberikan pemahaman tentang penggunaan kacamata dan panduan memelihara kesehatan mata.

“Dokter Nanda dan Dokter Lely merupakan dokter subspesialis mata anak, sehingga lebih mudah menyampaikan tentang kesehatan mata anak," tambahnya.

Beberapa alasan mereka membuat komik ini antara lain adalah banyaknya keluhan dan kekhawatiran dari para orangtua yang saat ini semakin susah menghilangkan kebiasaan screen time pada anaknya.

"Padahal kita tahu bagaimana masalah yang akan muncul setelah pandemi terjadi dan kebiasaan anak-anak bermain dengan komputer, laptop, ponsel, tablet dan gadget lainnya dala jangka panjang akan menyebabkan Computer Vision Syndrome (CVS) yang akan membuat mata kabur, kurang fokus, dan juga membuat mata menjadi kering,” ujar Dhelya.

Baca juga: Ajak Anak Belajar Mengenal Bagian Tubuh di Komik Cookie Run Science

Melalui komik ini baik Dhelya maupun Nanda dan Lely berharap dapat memberikan pemahaman kepada anak.

Khususnya siswa sekolah dasar, untuk memperhatikan dan menjaga kesehatan mata.

“Dalam komik ini, ada edukasi efek screen time yang terlalu panjang dan gejala CVS. Kami juga berupaya untuk mengajak untuk tidak takut ke dokter spesialis. Karena mata adalah jendela dunia, dan juga aset anak di masa depan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com