Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Tegaskan Kembali Kesiapan UNJ Bertransformasi Menjadi PTN-BH

Kompas.com - 26/07/2022, 19:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menegaskan kesiapan bertransformasi dari perguruan tinggi badan layanan umum (PTN-BLU) menjadi perguruan tinggi badan hukum (PTN-BH).

"Kami sudah siap untuk menjadi PTN-BH untuk menyusul saudara-saudara kami di LPTK, kami insya Allah punya potensi, untuk itu kami mohon bimbingan dari bapak-ibu evaluator dari kementerian, agar kita benar-benar siap menjadi PTN-BH," tegas Rektor UNJ Prof. Komarudin.

Penegasan ini kembali disampaikan Rektor UNJ pada acara evaluasi lapangan dan klarifikasi hasil evaluasi dokumen usulan PTN-BH UNJ.

Kegiatan ini berlangsung secara hibrid di Gedung Dewi Sartika UNJ, Jakarta pada Selasa, 26 Juli 2022, dan juga disiarkan daring melalui Zoom.

Acara evaluasi lapangan dan klarifikasi usulan PTN-BH UNJ dihadiri Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie (Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemendikbud Ristek) dan Lukman (Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti Ristek) dan para tim evaluator.

Sementara dari UNJ selain dihadiri Rektor UNJ Prof. Komarudin juga dihadiri ketua dan sekretaris senat UNJ, para wakil rektor, para ketua lembaga, para dekan dan direktur pascasarjana, para wakil dekan, para kepala biro dan badan di lingkungan UNJ, dan tim percepatan PTN BH UNJ.

Rektor UNJ dalam sambutan menyampaikan, kesempatan ini selain memberikan evaluasi dan klarifikasi, pihaknya juga melakukan promosi unggulan-unggulan yang ada di UNJ.

"Seperti yang terlihat ada Batavia Chambers Orchestra (BCO) sebagai orchestra, mungkin UNJ satu-satunya yang punya. Selain itu kami punya tim seni tari yang terakhir tampil pada saat BLU Speed di Kementerian Keuangan," ungkap Prof. Komarudin.

Baca juga: Status PTN-BH, Rektor Unand Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT di 2022

"Selanjutnya kami juga akan memperkenalkan busana dan rias, untuk rias tahun kemarin kami mengikuti lomba oleh Pendidikan Vokasi yang meraih juara 1-5 semuanya dari UNJ. Selain itu, kami juga mempunyai karya dari tata boga seperti yang terlihat di meja bapak-ibu, salah satu contohnya ada botol kecil sari nanas," ujarnya.

Rektor UNJ juga menyampaikan, pihaknya telah mengundang direktorat penyusunan perundang-undangan sebagai pendamping, mengundang Dirjen, Sekjen, dan mengundang Direktorat Kekayaan Negara.

"Karena kami ini benar-benar siap menjadi PTN BH," ujar Prof. Komarudin kembali menegaskan.

“Kami juga akan minta revaluasi, karena terakhir kali pada 2016. Agar harga-harganya bisa naik, sebelum revaluasi itu sekitar 3—4 triliun menjadi 12 triliun, mungkin hasilnya bisa lebih dari itu," ungkap Rektor UNJ.

"Terima kasih kepada pimpinan yang senantiasa mendukung dan tentu saja para tim yang selalu bekerja keras. Sekali lagi kami mohon bimbingannya agar UNJ dapat menjadi PTN BH yang siap dan mampu dalam pengelolaannya ke depan,” tutup Prof. Komarudin.

Dalam kesempatan sama, Prof. Tjitjik memberikan apresiasi kepada UNJ yang telah mencapai tahap ini.

"Perlu diingat bahwa roh dari suatu PTN BH adalah governance tata kelolanya, UNJ juga harus dituntaskan menjadi governance, dan segala masalah yang ada sekarang harus diselesaikan," jelas Prof. Tjitjik.

"Karena ketika menjadi PTN-BH kita memulai dengan nol, agar jika ada PR dikemudian hari penyelesaiannya tidak akan sulit," lanjut Prof. Tjitjik.

Baca juga: Nadiem Makarim: Semua PTNBH Dapat Alokasi Dasar Sebesar Rp 6 Miliar

“Kami akan melakukan pendampingan secara intensif untuk UNJ. Dari kelima perguruan tinggi yang usul ke kementerian, nampaknya UNJ yang paling siap untuk PTN BH. Tahun ini yang akseleratif adalah UNJ. Dengan sisa waktu yang ada mari kita selesaikan PR yang ada,” tutup Prof. Tjitjik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com