Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Anak Nasional 2022, Kemdikbud Ristek Gelar Festival Tresno Wayang Dolanan

Kompas.com - 24/07/2022, 08:30 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Memperingati Hari Anak Nasional 2022,Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat menggelar Festival Tresno Wayang Dolanan, 22-23 Juli 2022, di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Festival Tresno Wayang Dolanan menjadi upaya pemerintah mewadahi ekspresi dan kreativitas, khususnya bagi anak-anak serta menjadi ruang pengembangan permainan rakyat dan olah raga tradisional melalui wayang dolanan atau wayang kreasi.

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi menjelaskan, wayang yang telah diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO adalah alat menyampaikan pituturan, mengenalkan nilai-nilai kebaikan.

"Melalui karakter berbagai tokoh wayang inilah diharapkan dapat menguatkan karakter generasi penerus bangsa, dengan cara yang menyenangkan," kata Sjamsul Hadi.

 Ia menambahkan, wayang dolanan atau wayang kreasi menjadi media yang cocok untuk mempopulerkan wayang kepada kaum muda yang kemudian dapat melahirkan penerus-penerus pelestari warisan budaya dan pengembangan atau pemajuan kebudayaan,"

“Kreasi wayang ini bisa menarik minat kaum muda untuk mengenal dan menyukai wayang, jadi ada penerusnya yang melestarikan," jelas Sjamsul Hadi.

Baca juga: Kak Seto Sambangi Citayam Fashion Week, Ucapkan Selamat Hari Anak Nasional

Memperingati Hari Anak Nasional 2022, Kemendikbud Ristek menggelar Festival Tresno Wayang Dolanan, 22-23 Juli 2022, di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.DOK. KEMENDIKBUD RISTEK Memperingati Hari Anak Nasional 2022, Kemendikbud Ristek menggelar Festival Tresno Wayang Dolanan, 22-23 Juli 2022, di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Ketua Eksotika Desa, Panji Kusumah menjelaskan, kreasi wayang menggunakan bahan yang terbuat dari barang bekas dan bahan alami seperti kertas, batang daun singkong (pohung), bambu (siladan), dan rumput (suket) hasil kreativitas masyarakat di kawasan Borobudur.

“Bicara tentang kreativitas, di kawasan Borobudur ini terdapat beberapa kreasi wayang diantaranya adalah wayang kertas dari Desa Candirejo, wayang siladan dari Desa Kebonsari, wayang pohung dari Desa Ngargogondo, dan wayang suket dari Desa Karanganyar," ungkap Panji.

Pada hari pertama, Festival diawali dengan Kirab Budaya, Pementasan Topeng Ireng oleh Loka Jaya, Flashmob Punakawan yang dipandu oleh Sanggar Abinaya, dan diakhiri dengan penampilan Tari Srikandi Nusantara oleh Didik Nini Thowok.

Baca juga: Hari Anak Nasional 23 Juli, Ketahui Sejarahnya

Hari kedua dimulai dengan Tari Jekdong oleh Omah Guyub, Jathilan oleh Turonggo Mudo Lumaksono, Pementasan Tari Bambangan Cakil oleh Sanggar Avadana, Pementasan Wayang Siladan, dan diakhiri dengan pementasan wayang Pohung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com