Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2022, 11:52 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan dua guru besar baru di Gedung Samantha Krida, Rabu (20/7/2022).

Pertama, Prof. Abdul Wahib Muhaimin yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Ilmu Majemen Agribisnis. Dia merupakan profesor ke-30 dari Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-168 di UB.

Baca juga: Lulus SMUP Jalur Mandiri dan Jalur Prestasi Unpad? Ini Cara Registrasi Ulangnya

Kedua, Prof. Rudianto yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Dia merupakan profesor aktif ke-14 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan profesor aktif ke-169 di UB.

Prof. Abdul Wahib Muhaimin mengangkat judul orasi ilmiah Mutu Keinginan dan Healthy Food Choice dalam Hubungannya dengan kepuasan dan Kesehatan Konsumen Makanan Milenial.

Dalam orasinya, dia menyampaikan pesatnya pertumbuhan makanan cepat saji ditengah masyarakat dan diikuti oleh dominasi generasi milenial yang mempunyai karakteritik keinginan makan berlebihan dan lepas kontrol.

Adanya hal itu telah menimbulkan dampak negatif, yaitu semakin banyaknya serangan jantung, stroke dan diabetes pada mereka.

"Hal ini mengundang keprihatinannya untuk fokus pada pengembangan gagasan ke depan tentang konsep Healthy Food Choice bagi Generasi Milenial," ungkap dia melansir laman UB, Kamis (21/7/2022).

Dia menyampaikan, perilaku konsumen terhadap makanan milineal tidak hanya didasari oleh karakteristik konsumen dan lingkungannya, tetapi juga psikologis konsumen dan proses pengambilan keputusan yang didasarkan kesadaran akan keinginan dan kebutuhan.

Oleh karena itu, di era sekarang pemasar produk makanan menyediakan dengan aneka ragam pilihan dan menyesuaikan kebutuhan konsumen.

Buku-buku yang ditulis Prof. Wahib di antaranya Perilaku Konsumen: Teori Riset dan Aplikasi, Pembangunan Pertanian, Pengantar Manajemen Agribisnis, Kewirausahaan, dan Manajemen Strategi.

Baca juga: Kisah Perjuangan Anak Petani Raih Kuliah Gratis di UGM

Prof. Rudianto menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir Untuk Mengatasi kerusakan Pesisir Akibat Perubahan Iklim dan Proses Antropogenik.

Model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir (REMDP) merupakan jawaban dari upaya pencegahan perubahan iklim dan kerusakan pesisir yang ditimbulkan akibat proses antrophogenik.

Beberapa di antaranya, yakni peningkatan pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, pemanas, transportasi, deforestasi dan penurunan keanekaragaman hayati telah menyebabkan peningkatan gas rumah kaca.

Komitmen PBB untuk mendorong setiap negara melakukan restorasi pesisir harus menjadi acuan untuk memperbaiki kerusakan pesisir termasuk mencegah akan tenggelamnya kawasan pesisir di masa yang akan datang.

Model REMDP merupakan metode dan teknik restorasi ekosistem hutan mangrove yang bersifat terpadu dan harus dilakukan dengan mengedepankan aspek teknis, aspek kelembagaan dan aspek pembiayaan berbasis desa pesisir dengan pendekatan co-management.

Dari ketiga aspek tersebut perlu didorong partisipasi masyarakat sebagai pilar keberhasilan restorasi ekosistem pesisir.

Pemerintah, kata dia, perlu memiliki konsep yang jelas, yang komprehensif dan terukur untuk menangani kerusakan pesisir berbasis desa pesisir.

"Dengan menggunakan model REMDP, diharapkan menjawab upaya untuk mencegah terjadinya kebencanaan di wilayah pesisir terutama mulai banyak tenggelamnya wilayah pesisir," tutur dia.

Baca juga: Pakar Unair Tanggapi Fenomena Citayam Fashion Week

Guru Besar Rudianto telah berhasil menulis buku-buku, seperti Restorasi Ekosistem Pasir, Eksploitasi Pesisir dan Hukum Peraturan Kelautan Perikanan, AMDAL Pesisir, Metodologi Penelitian Ilmu Kelautan, Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut Terpadu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com