Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UGM Beberkan Apa Itu Baby Blues Syndrome

Kompas.com - 19/07/2022, 14:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Seorang ibu akan sangat bahagia ketika bayinya sudah lahir di dunia. Ini karena penantian panjang selama 9 bulan telah berakhir.

Meski demikian, ada beberapa ibu yang mengalami perasaan cemas, sedih, maupun perasaan khawatir berkepanjangan yang mengarah pada gejala baby blues.

Lantas, sebenarnya apa itu Baby Blues Syndrome? Terkait hal itu, RAISA Radio dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar bincang-bincang secara daring, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Putra Tukang Las Ini Kuliah Gratis di UGM, Simak Kisahnya

Tema yang diangkat ialah “Mengenal Baby Blues Syndrome pada Ibu Setelah Melahirkan”. Sedang narasumbernya ialah Dr. dr. Budi Pratiti, Sp.KJ dari Departemen Kedokteran Jiwa FK-KMK UGM.

Menurut Dokter Titi, ada dua bentuk cemas yakni cemas fisiologis dan cemas patologis.

1. Cemas fisiologis adalah rasa cemas yang wajar dan tidak mengganggu.

2. Cemas patologis adalah rasa cemas yang mengganggu.

"Inilah yang harus kita waspadai," ujar dokter Titi sepert dikutip dari laman FK-KMK UGM.

Ia juga menjelaskan baby blues syndrome atau dalam istilah psikiatri adalah postpartum depression terjadi pada ibu-ibu yang memiliki latar belakang kesehatan mental atau rentan kesehatan mental.

Adapun penyebab lainnya seperti rasa sakit, sedih, cemas, kurang tidur, merawat bayi, bingung saat bayi menangis karena tidak kunjung diam, perasaan-perasaan ini berpengaruh pada hormone kehamilan dan saat melahirkan.

Baca juga: Akademisi UGM: Ini Gejala dan Cara Mencegah Amandel

Bahkan stressor psikososial sangat berdampak pada kesehatan psikis ibu baru tersebut.

"Status kapasitas mental setiap orang berbeda-beda, ada yang sangat bahagia dan ada juga yang sedih serta cemas dengan kelahiran bayinya," terang dokter Titi.

Gejala dan dampak baby blues syndrome

Sedangkan gejala baby blues syndrome biasanya akan tampak pada satu sampai dua minggu setelah melahirkan dan bisa berlangsung selama satu hingga dua bulan.

Jika segera ditangani dengan dukungan dari suami dan keluarga maka kondisi psikis ibu akan segera membaik.

Tetapi jika masih ada gejala sedih, lelah, bahkan hilang minat lebih dari dua minggu maka harus segera ditangani oleh profesional.

Support system bagi ibu hamil dan melahirkan sangat penting, bagaimana suami dan lingkungan memahami dan mengidentifikasi kebutuhan ibu, baik fisik maupun psikis.

Untuk dampak lain yang berkelanjutan ialah bisa berdampak pada produksi asi, pengasuhan bayi serta kesehatan ibu.

Baca juga: Pakar UGM: Hati-hati Berwisata, Kenali Jenis Ancaman Penyakitnya

Maka, edukasi dan literasi sangat diperlukan dalam mempersiapkan kehamilan bagi calon ibu, suami, bahkan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com