Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Gejala Radang Amandel, Penyebab dan Cara Mengobati

Kompas.com - 18/07/2022, 12:14 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Radang amandel merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada anak-anak, remaja maupun orang dewasa.

Dosen Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan, amandel adalah bagian dari organ tubuh yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh.

Amandel berfungsi untuk menangkal berbagai kuman, bakteri, dan virus yang akan masuk ke tubuh kita. Letak amandel berada di tenggorokan, di belakang hidung, dan pangkal lidah.

Hesti mengatakan, prinsipnya amandel dimiliki oleh semua orang untuk pertahanan tubuh.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

"Prinsipnya sebenarnya amandel dimiliki oleh semua orang. Karena memang salah satu organ yang berfungsi untuk pertahanan tubuh. Namun, jika sudah tidak dapat berfungsi dengan baik maka amandel tersebut tidak dapat dipertahankan,” papar Hesti dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada.

Gejala radang amandel dan cara mengobati

Sakit amandel yang banyak dikenal oleh masyarakat, menurut Hesti adalah kondisi ketika amandel mengalami inflamasi atau peradangan.

“Sakit amandel keluhannya secara umum adalah nyeri telan, kadang disertai batuk, pilek, dan demam,” ujarnya.

Sakit amandel sendiri bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Hesti menyampaikan bahwa jika kita mengalami gejala nyeri telan, batuk, pilek, dan demam, maka gejala tersebut umumnya akan membaik selama dua hingga tiga hari dalam kondisi imun tubuh yang baik.

Baca juga: Daftar Kampus Swasta? Ini Cara Dapat KIP Kuliah PTS untuk Kuliah Gratis

Namun, jika tidak ada perbaikan selama tiga hari, ia menyarankan agar segera berkonsultasi ke dokter untuk melihat penyebabnya.

“Sebaiknya diperiksakan ke dokter, apakah sakit amandelnya atau dari hidungnya, yang menyebabkan gejalanya tidak ada perbaikan setelah 3 hari. Jadi kalau tidak ada perbaikan segera periksakan ke dokter. Tidak harus ke THT, dokter umum juga sudah ada kompetensinya untuk penanganan amandel,” tutur Hesti.

Hesti menuturkan bahwa amandel dapat diambil atau dioperasi dalam beberapa kondisi. Pertama, jika amandel menjadi sumber infeksi dan menyebabkan kuman menyebar ke organ lain.

Kedua, jika amandelnya semakin membesar atau membengkak sehingga menyebabkan gangguan makan dan sering mendengkur saat tidur.

“Jika sudah dilakukan operasi amandel, harapannya adalah infeksi yang terjadi di sekitar amandel berkurang dan tidak mudah sakit. Kedua, harapannya nafsu makannya kembali baik, serta tidur akan lebih nyenyak dan berkualitas,” ujar Hesti.

Baca juga: Erick Thohir Sebut 9 Pekerjaan Bakal Hilang di 2030, Ada Pekerjaanmu?

Tindakan preventif yang bisa dilakukan adalah meminimalkan makanan yang dapat menyebabkan peradangan. Misalnya adalah mengonsumsi makanan yang tidak mengandung zat tambahan (pewarna dan MSG).

Lalu, kita juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dikunyah dan ditelan, tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas sesuai dengan kondisi tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com