Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNJ Tambah 2 Guru Besar Bidang Ilmu Sosial

Kompas.com - 07/07/2022, 15:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tengah mengakselerasi jumlah guru besar dengan menambah dua guru besar untuk Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Sebelumnya, tiga guru besar telah dikukuhkan untuk Fakultas Ekonomi dan tiga lagi untuk Fakultas Ilmu Pendidikan.

Dua guru besar yang dikukuhkan untuk FIS UNJ adalah:

  • Prof. Muhammad Zid, M.Si (Guru Besar Ilmu Sosiologi Pedesaan)
  • Prof. Tjipto Sumadi (Guru Besar Ilmu Pendidikan Nilai Anak Usia Dini)

Seremoni pengukuhan guru besar dilaksanakan secara hibrid di Kampus A Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Kamis, 7 Juli 2022.

“Keluarga besar senat UNJ ikut berbangga dan bahagia atas pengukuhan guru besar dari FIS. Beliau berdua telah ditetapkan sebagai guru besar," ujar Prof. Ahman Sya, Sekretaris Senat UNJ dalam sambutan.

Prof. Ahman Sya menjelaskan, tradisi pengukuhan profesor di perguruan tinggi tidak hanya menjadi seremonial akademik belaka, namun memiliki makna mendalam.

"Ini adalah representasi rasa syukur, kebanggaan, kehormatan, promosi, sosialisasi gagasan dan pemikiran, serta motivasi bagi warga kampus untuk sampai pada posisi guru besar," jelasnya.

Ia juga berharap, para profesor di UNJ dapat terus berinovasi, melahirkan sesuatu yang bermakna dan bermanfaat. "Dengan demikian UNJ akan menjadi kebanggaan kita semua, kebanggaan Indonesia,” tegas Prof. Ahmad Sya.

Dalam kesempatan sama, Rektor UNJ Prof. Komarudin menyampaikan, gagasan dan sumbangsih penting dari kedua guru besar Fakultas Ilmu Sosial yang akan dikukuhkan hari ini sangat penting bagi kemajuan bidang keilmuan.

Prof. Komarudin optimis dengan banyaknya Lektor Kepala yang dimiliki, UNJ optimis untuk menambah guru besar dalam jumlah yang cukup besar.

Baca juga: Unila Targetkan 100 Guru Besar hingga 2023

 

"Dengan bertambahnya jumlah guru besar, tentunya akan berdampak pada peningkatan SDM, penilaian, pemeringkatan, dan juga reputasi UNJ, baik pada level nasional maupun internasional," jelas Rektor UNJ.

“Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini membawa kemaslahatan bagi Universitas Negeri Jakarta dan memperoleh ridho Allah SWT,” pungkas Prof. Komarudin.

Orasi Guru Besar Ilmu Sosial 

Orasi pertama guru besar disampaikan Prof. Zid yang mengangkat tajuk “Kampung Migran Berdaya: Kajian Teoretis dan Praktis Terhadap Pemberdayaan Migrasi Internasional Perempuan Pedesaan Indonesia”.

Menurutnya, ketimpangan pembangunan di pedesaan mendorong terjadinya arus migrasi internasional, khususnya perempuan di pedesaan dengan harapan memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih layak.

Sebagai contoh, migrasi internasional yang dilakukan oleh migran perempuan asal Jawa Barat, khususnya migran asal Desa Panyingkiran, Kabupaten Karawang dan Desa Ciherang, Kabupaten Purwakarta.

Menurut Prof. Zid, salah satu manfaat yang dihasilkan dari migrasi internasional perempuan pedesaan tersebut ialah diperolehnya remiten dalam bentuk uang, barang, dan sosial yang pada gilirannya berdampak pada peningkatan hard skill dan soft skill.

Berangkat dari potensi hard skill dan soft skill para eks migran perempuan pedesaan inilah, kemudian Prof. Zid mengagas model Kampung Migran Berdaya sebagai wadah pemberdayaan para eks migran perempuan pedesaan.

Dari hasil kajiannya ini, Prof. Zid menekankan, desa harus berdaya-sejahtera, tak terkecuali juga bagi kaum perempuannya. Inilah dimensi perspektif gender pedesaan yang menjadi sumbangsih penting.

Orasi kedua disampaikan Prof. Tjipto yang mengangkat tema “Pendidikan Nilai Membentuk Karakter Anak Usia Dini Indonesia”.

Prof. Tjipto menjelaskan bahwa secara teoretik maupun empirik Pendidikan Nilai merupakan landasan atas pembentukan karakter anak Indonesia, khususnya anak usia dini.

Dengan mengurai Teori X yang mengkaji tentang kebijakan pendidikan yang dinamis, Teori Y tentang manusia dalam perspektif Palmer dan Meyer, dan Teori Z tentang proses berpikir pada anak, Prof. Tjipto kemudian membangun Teori U tentang pendidikan nilai membentuk karakter anak usia dini.

Baca juga: Herwina Bahar Dikukuhkan Menjadi Guru Besar Ilmu Pendidikan UMJ

 

Berangkat dari Teori U tersebut, Prof. Tjipto melakukan kajian empirik yang menghasilkan pandangan bahwa pendidikan nilai yang berbasis pada kearifan lokal (local values and local wisdom) menjadi suatu keniscayaan untuk diimplementasikan dalam pembentukan karakter anak, khususnya anak usia dini.

Menurutnya, melalui Teori U akan dapat diwujudkan anak Indonesia yang mampu berpikir global (sesuai perkembangan zamannya), berperilaku nasional sesuai nilai-nilai tanah tumpah darahnya, dan berkepribadian sesuai dengan akar budaya bangsanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com