Oleh : Rizki Mega Saputra | Fasilitator Daerah IPS Muaro Jambi Tanoto Foundation dan Guru SMPN Satu Atap Nyongan
KOMPAS.com - Cepatnya perkembangan teknologi digital menjadi sebuah kekhawatiran tersendiri dalam perubahan dan pembentukan karakter juga tingkah laku generasi masa kini.
Generasi Z yang saat ini sedang mempersiapkan diri sebagai pembangun bangsa harus benar-benar ditempa dan ditanamkan tentang identitas bangsa Indonesia sesuai dengan perubahan zaman yang berkembang.
Boleh saja melakukan akulturasi budaya yang masuk dari berbagai kebudayaan lain namun catatan penting kita adalah harusnya penguatan jati diri pada sebuah penerapan budaya.
Tujuannya tidak adanya kehilangan identitas asli budaya kita yang sungguh luar biasa kaya.
Pedoman bangsa Indonesia sungguh luar biasa dengan adanya Pancasila karena ideologi ini yang menjadikan pedoman untuk pelaksanaan kehidupan berbangsa, dasar Pancasila dengan adanya lima sila tersebut adalah membentuk bangsa yang berkarakter.
Gagasan tentang memunculkan kembali Pancasila memang sangat bagus. Sebuah ideologi dasar negara ini sudah saatnya dikembalikan kembali.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Profil Pancasila memiliki enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
Baca juga: Pelajar Pancasila, Solusi Bangsa
Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil Pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi siswa.
Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting.
Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, Mandiri, Bergotong-royong, Berkebinekaan global, Bernalar kritis, dan Kreatif.
Kita rasakan bahwa pendidikan pancasila di dalam kurikulum terdahulu seakan menjadi beban tersendiri dan tugas hanya sebatas teori hafalan. Padahal seharusnya pengamalan itu sangat penting dan bukan hanya menjadi tugas guru Pancasila saja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.