Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 1 dari 5 Kaum Muda di Indonesia Masih Menganggur, Kenapa?

Kompas.com - 06/07/2022, 10:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian “Mind the Gap: Mapping Youth Skills for the Future in Asean” yang diluncurkan ASEAN Foundation mendapati sejumlah penemuan terkait generasi muda usia produktif Indonesia.

Didapati, angka pengangguran kaum muda di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di ASEAN, bahkan hampir mencapai 7 persen lebih tinggi daripada rata-rata global 2020 dengan setidaknya 1 dari 5 kaum muda usia produktif di Indonesia menganggur.

Mereka juga sering dikategorikan sebagai kelompok rentan yang menghadapi kondisi pekerjaan berkualitas rendah, upah rendah, kekurangan pengalaman dan lingkungan kerja yang buruk.

Baca juga: Penelitian: 48 Persen Anak Muda Indonesia Masih Bercita-cita Jadi PNS

Situasi ini semakin diperparah oleh krisis Covid-19 yang sangat berdampak pada pekerja muda ASEAN. Terhitung sebanyak 6,2 persen generasi muda kehilangan pekerjaan, angka ini lebih besar jika dibandingkan dengan orang dewasa yang berada di 2,8 persen.

Tren ini diperkirakan akan semakin menempatkan generasi muda terpinggirkan (underserved youth), seperti perempuan dan difabel, dalam posisi yang kurang menguntungkan.

Penelitian Mind the Gap ini menjangkau total 1.080 responden dan 320 peserta FGD dan wawancara dari sepuluh negara ASEAN. Penelitian yang merupakan bagian dari program Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment ini berfokus pada kaum muda dari kelompok minoritas, perempuan, difabel, pengangguran dan pekerja dengan pendapatan di bawah minimum.

Kaum muda Indonesia kurang keterampilan digital

Dari penelitian tersebut, ASEAN Foundation menemukan fakta bahwa mayoritas kaum muda Indonesia tidak mempunyai cukup keterampilan di bidang digital, baik pada level dasar maupun lanjutan.

Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?

Padahal, penyedia kerja sektor swasta sangat membutuhkan talenta yang memiliki perpaduan keterampilan digital dasar dan keterampilan interpersonal.

Kecocokan keterampilan dengan kebutuhan di industri dibutuhkan untuk menghadapi tantangan memasuki dunia kerja.

Dijelaskan lebih lanjut, penelitian yang berkolaborasi dengan Plan International dan didukung oleh Google.org ini menemukan bahwa 32 persen responden memiliki sedikit atau tidak menguasai keterampilan digital di tingkat dasar.

Sebanyak 48 persen hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak menguasai keterampilan digital lanjutan. Sementara keterampilan digital lanjutan hanya dikuasai oleh 25 persen kaum muda Indonesia.

Adapun setengah kaum muda Indonesia, yaitu sebanyak 64 persen, merasa bawa bahwa keterampilan di bidang self-leadership atau kepemimpinan diri paling utama membantu mendapatkan pekerjaan.

Keterampilan dalam bidang ini di antaranya manajemen waktu, kewirausahaan, inisiatif, sifat dapat dipercaya, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Lulusan dari 10 Jurusan Kuliah Ini Banyak Dicari 2025

Pada posisi kedua, keterampilan interpersonal seperti kepemimpinan atau kerja tim dianggap mendukung dalam mendapatkan pekerjaan oleh 42 persen responden.

Meski begitu, kaum muda Indonesia masih termotivasi untuk mempelajari keterampilan digital lebih dalam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com