Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

KKN di Desa Penari Viral, Dosen Ukrida: Harusnya Ikonik dengan Budaya Hindu Blambangan

Kompas.com - 01/07/2022, 17:04 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Dia menjelaskan, sebuah film bergenre tragedi akan membuat audiens terbelah menjadi beberapa bagian dan memihak karakter-karakter di dalam film tersebut. Sebab, karakter-karakter ini merupakan representasi dari sifat-sifat manusia.

“Manusia seringkali melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak. Maka kesalahan yang dibuat tersebut ikut menentukan takdirnya sehingga dapat dengan mudah dipahami bahwa human error adalah bagian dari takdir,” katanya.

Emanuella mencontohkan, karakter seperti Romeo and Juliet serta Anthony and Cleopatra besutan Shakespeare menjadi drama tragedi yang sangat mudah diterima masyarakat karena mengangkat unsur human error yang mudah dipahami.

Akan tetapi, penerjemahan budaya ke dalam konsep film membutuhkan penelaahan yang cukup panjang. Sebab, karya seni diterjemahkan sesuai dengan audiens yang menerimanya.

Oleh karenanya, karya seni tidak dapat diterjemahkan sepihak maupun didiktekan terhadap penerimanya.

Baca juga: Kritik untuk Film Diharapkan Tak Mematikan Kreativitas Para Sineas

“Pengalaman dalam menerima karya seni juga akan membantu audiens menentukan rasa dan apresiasi terhadap karya seni yang diterima,” terangnya.

Terkait unsur budaya dan pengetahuan yang terinsersi dalam karya seni, dia menilai karya seni seyogyanya mengandung unsur pengetahuan di dalamnya.

Dengan adanya karya-karya seni yang mengandung unsur pengalaman pribadi, Emanuella menilai, pekerja seni sudah seharusnya bisa memperkaya pengalaman dan pengetahuan masyarakat.

“Karya-karya seni yang mengandung collective memoir haruslah ditekankan dan bergaung menjadi lebih kuat karena mengandung unsur pengalaman pribadi. Unsur pengalaman pribadi yang jelas akan menegaskan unsur pengetahuan baru terhadap audiens,” sebutnya.

Makna magis tarian Badarawuhi

Lebih lanjut, Emanuella mengatakan, setiap tarian memiliki makna dan fungsi masing-masing. Tak jarang, makna magis sebuah tarian sanggup menguras berbagai macam emosi dan membawa seseorang dalam keadaan trance.

Baca juga: Cerita Proses Belajar Tari demi Film KKN di Desa Penari, Tissa Biani: Aku yang Paling Susah Menangkap Gerakan

Dia menyebutkan, kondisi trance diperuntukkan agar jiwa dapat melakukan kontak dengan entitas tak kasat mata dan dipercaya dapat menuntun manusia ke arah yang lebih baik.

“Tarian berfungsi cukup fundamental dalam menghadirkan simbol-simbol kepercayaan agama tertentu yang sejalan dengan makna magisnya, hal yang juga vital ketika dipentaskan,” ujarnya.

Emanuella mengatakan, kemampuan seorang penari juga diharapkan dapat mengejawantahkan perwujudan simbol-simbol kepercayaan tersebut ke ranah kasat mata.

Hal tersebut seringkali juga disangkutpautkan dan dipercaya dapat menarik hadirnya entitas tak kasat mata.

Selain itu, tarian juga memiliki sisi menarik ketika ada tuntutan kemurnian yang harus ditampilkan pada saat menari.

Baca juga: Mengapa Film KKN Desa Penari Banyak Ditonton? 3 Faktor Ini Alasannya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com