Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2022, 13:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ketika seseorang sedang makan, terkadang pernah mengalami choking atau tersedak. Hal ini ternyata sering dialami oleh anak-anak.

Melansir laman RSA Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (27/6/2022), dr. Humaera Elphananing Tyas, Dokter RSA UGM memberikan penjelasan terkait upaya pencegahan dan tatalaksana tersedak.

Menurutnya, tersedak yaitu kondisi dimana terdapat sumbatan benda asing di saluran nafas yaitu faring, hipofaring dan trakea. Sumbatan tersebut dapat bersifat total jika seluruh lubang di saluran nafas tertutup atau parsial jika hanya sebagian saja dari lubang di saluran nafas yang tertutup benda asing.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Diare Pada Anak ala Dokter RSA UGM

Tersedak merupakan kondisi berbahaya yang dapat mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen dan dapat berakibat kematian karena pada prinsipnya benda asing akan mengganggu keluar masuknya udara pernapasan.

Ternyata, choking dapat dialami oleh siapapun, bisa pada anak-anak maupun dewasa. Mayoritas kematian yang disebabkan choking pada bayi atau anak kurang dari 3 tahun.

Ini karena reflek batuk untuk mengeluarkan sumbatan pada jalan nafasnya belum baik dan anak-anak belum bisa mematuhi perintah untuk membatukkan jika terjadi sumbatan pada jalan nafasnya.

Selain itu, pada anak usia kurang dari 3 tahun saluran nafasnya masih kecil, belum dapat mengunyah dan menelan makanan dengan baik terutama pada anak dengan kelainan menelan, memiliki gangguan neuromuscular, keterlambatan perkembangan, trauma otak dan kondisi medis lainnya yang dapat mempengaruhi koordinasi neuromuscular kompleks yang melibatkan proses menelan.

Biasanya, pada anak benda yang menyebabkan tersedak adalah makanan, koin atau mainan serta balon. Faktor perilaku yang dapat meningkatkan risiko anak untuk tersedak yaitu:

  • senang memasukkan benda-benda asing ke mulut
  • makan dengan cepat
  • banyak aktivitas saat makan seperti berjalan, berlari, berbicara, tertawa

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap

Upaya pencegahan tersedak

Lantaran tersedak itu berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian pada anak, maka perlu dilakukan pencegahan kejadian tersedak yaitu dengan cara:

  • mengawasi anak ketika makan dan bermain
  • menjauhkan benda-benda yang berukuran kecil dan mudah tertelan anak
  • membelikan mainan dengan desain produk yang tidak berisiko tertelan anak
  • memotong makanan menjadi kecil-kecil sehingga tidak berisiko menyumbat jalan nafas
  • hindari bicara dan tertawa pada saat makan

Namun, karena tidak mungkin mencegah semua kejadian tersedak pada anak, maka semua orangtua, guru atau pengasuh anak harus diberikan edukasi tentang pertolongan pertama terhadap kejadian tersedak khususnya pada anak yang berisiko tinggi tersedak.

Ketika bayi atau anak mengalami tersedak penanganannya agak sedikit berbeda dari dewasa dan tindakan yang kita lakukan juga tergantung derajat sumbatannya yaitu sumbatan parsial/ sebagian atau sumbatan total.

Baca juga: 4 Cara Menjaga Berat Badan Ideal Anak, Info Ners Unair

Cara penanganan tersedak pada anak dan dewasa

Jika terjadi sumbatan parsial maka penderita masih bias bernafas namun akan muncul suara mengi, penderita akan batuk-batuk dan membuat suara.

Yang kita lakukan adalah dampingi dia, tenangkan dan minta mereka untuk batuk, sambil kita telepon IGD jika kondisinya makin memburuk.

Sedangkan pada sumbatan total maka akan bergejala memegangi leher, kondisi melemah, tidak ada batuk, tidak bisa bicara dan membuat suara, atau mungkin ada suara tapi nada sangat tinggi, tidak bernafas atau bernafas sangat lemah serta muncul warna kebiruan di sekitar bibir dan jari-jari.

Jika terjadi sumbatan total maka lakukan abdominal thrust untuk membantu mengeluarkan sumbatan, telepon IGD dan berikan bantuan hidup dasar jika orang tersebut menjadi tidak responsif/tidak sadar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com