Selain itu, tambahnya, teman-teman mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan Universitas untuk outbound seperti exchange guna memperluas jaringan, pengetahuan dan pengalaman.
“Untuk yang ingin ikut double degree, selain belajar untuk mata kuliah bisa ikut kursus bahasa Inggris seperti persiapan IELTS jauh-jauh hari, research tentang negara yang mau dituju bisa menghubungi kakak tingkat yang juga berkuliah di sana untuk bertanya seputar kuliah, culture dan lain-lain,” jelasnya.
Baca juga: Ada 2 Jenis LoA untuk Daftar Beasiswa, Begini Cara Mendapatkannya
Hal itu penting, sambungnya, karena untuk mempersiapkan diri agar lebih matang dan yakin.
Terkadang mahasiswa berpikir jika sekolah di luar negeri susah, mahal dan ribet. Padahal jika kita tahu semua informasi, tandasnya, ketakutan-ketakutan itu tidak terjadi.
“Oleh karena itu harus fokus dan meyakinkan diri sendiri untuk bisa berangkat double degree,” ujar Gladys.
Pada akhir, perempuan dengan motto hidup “Be yourself no matter what they say” juga mengungkapkan bahwa peran orang tua sangat penting.
“Terutama ayah saya yang sudah support saya dalam mewujudkan keinginan untuk mengambil program double degree dan bisa berkuliah di Australia. Ibu saya juga selalu memotivasi saya untuk tetap yakin kepada diri sendiri dan memanfaatkan kesempatan yang ada secara maksimal,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.