Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bolehkah Calistung Jadi Syarat Masuk SD? Dosen Ini Berikan Penjelasan

Kompas.com - 28/06/2022, 11:21 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Memasuki tahun ajaran baru, para orangtua biasanya mulai gelisah terkait pendidikan anak, terlebih jika sang buah hati belum bisa membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

Perkembangan anak yang terlihat begitu tertinggal dari teman-temannya membuat orangtua takut anaknya tidak bisa masuk sekolah dasar (SD) yang diidamkan.

Jika ditinjau lebih dalam lagi, ketakutan tersebut tak lepas dari anggapan masyarakat bahwa calistung adalah "tiket" masuk SD.

Akibatnya, tak jarang orangtua berbondong-bondong memasukkan anaknya ke tempat les untuk memacu kemampuan calistung.

Lantas, apakah benar calistung merupakan syarat masuk SD?

Sejauh ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tidak mengatur secara eksplisit tentang calistung sebagai syarat masuk SD.

Baca juga: Soal Pro Kontra Calistung di PAUD, Ini 5 Tanggapan Mendikbud Nadiem

Hal itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 67 Tahun 2013.

Dosen dan content writer Paudpedia Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Ristek Ifina Trimuliana mengatakan, pemerintah telah menyusun serangkaian program tentang kesiapan anak bersekolah sesuai tahapan perkembangannya.

“Di dalamnya tidak ada satu kalimat pun yang menekankan bahwa calistung adalah hal pokok sebagai syarat masuk SD,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (28/6/2022).

Ifina juga menekankan, perkembangan anak usia dini berbeda dengan usia lainnya. Sebab, mereka berada pada masa golden age atau masa emas perkembangan membutuhkan stimulasi yang tepat.

“Yang harus diingat, pembelajaran di satuan PAUD tidak boleh disamakan dengan tingkat SD di kelas tinggi yang memang diharapkan sudah mahir calistung,” tegasnya.

Baca juga: PAUD Diimbau Tidak Tuntut Anak Menguasai Calistung

Menurutnya, calistung bagi anak usia dini berada pada tahap “perkenalan”. Oleh karenanya, “mengenalkan” berbeda dengan “mengajarkan”. Dalam tahap mengenalkan, tidak ada tuntutan anak harus mahir pada saat itu juga.

“Yang terpenting, pengenalan harus dilakukan sesuai dengan tahapan usianya. Kuncinya, anak harus gembira saat proses tersebut berjalan,” jelasnya.

Ifina juga menjelaskan, pengenalan merupakan langkah awal untuk memunculkan atau meningkatkan kepekaan terhadap makna, bunyi, ataupun simbol-simbol huruf dan angka.

Dosen dan content writer Paudpedia Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Ristek Ifina Trimuliana.DOK. Humas Tanoto Dosen dan content writer Paudpedia Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Ristek Ifina Trimuliana.

Kemudian, pengenalan berlanjut pada kata-kata yang bermakna dan kecintaan terhadap buku, serta kemampuan menerjemahkan dan menginterpretasikan angka-angka dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikenal sebagai kemampuan praliterasi dan pranumerasi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com