Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Indonesia, Pakar UGM: Kekebalan Tubuh Bisa Menurun

Kompas.com - 27/06/2022, 18:45 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Covid-19 belum benar-benar hilang. Hingga saat ini masih ditemukan kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.

Namun demikian, lonjakan kasus positif Covid-19 ini tidak seperti serangan gelombang Covid-19 kedua pada pertengahan tahun 2021 silam.

Tak dipungkiri bahwa belakangan ini kasus positif Covid-19 terus mengalami peningkatan. Jumlah kasus harian Covid-19 bahkan saat ini mencapai lebih dari 2.000 kasus.

Sehingga total jumlah kasus aktif hingga Jumat (24/6/2022) mencapai lebih dari 13.000 kasus.

Baca juga: Omron Indonesia Buka Lowongan Kerja bagi D4/S1, Yuk Daftar

Lonjakan kasus Covid-19 karena libur lebaran

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Riris Andono Ahmad menerangkan, peningkatan kasus harian ini kemungkinan disebabkan penyebaran kasus Covid-19 setelah liburan mudik lebaran beberapa waktu lalu.

Hal ini karena lonjakan kasus mulai meningkat sepekan setelah libur lebaran.

Disamping itu, peningkatan kasus juga disebabkan adanya penyebaran varian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Namun Riris tak menampik lonjakan ini juga ada kemungkinan karena kedua faktor tersebut.

Kekebalan tubuh bisa menurun

Meski jumlah kasus Covid-19 mengalami lonjakan, namun tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit tidak meningkat. Sebaliknya justru mengalami penurunan.

"Kekebalan tubuh penduduk sudah kian meningkat setelah mendapat suntikan vaksin primer dan booster apalagi sebelumnya sudah pernah terinfeksi," papar Riris seperti dikutip dari laman UGM, Senin (27/6/2022).

Riris mengingatkan bahwa tingkat kekebalan tersebut akan menurun seiring berjalannya waktu. Sehingga protokol kesehatan (prokes) tetap diterapkan.

"Pada saat ini kekebalan tubuh kian meningkat. Tapi kekebalan akan menurun dengan berjalannya waktu," imbuh Riris.

Dia menegaskan, agar masyarakat tetap mematuhi anjuran dari pemerintah.

Masyarakat tetap harus taat prokes

Namun dia menilai peraturan memakai masker jika berada di dalam ruangan tertutup dan boleh membuka masker saat berada di luar ruangan, tetap saja menimbulkan risiko terjadinya penularan.

"Kalau mode penularan masih tetap sama, intervensinya juga sama," ujar dia.

Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penularan varian baru omicron BA.4 dan BA.5, Riris Andono menganjurkan agar masyarakat tetap waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Tetap patuh prokes, jika punya gejala flu atau kontak dengan kasus positif, segera karantina dan melakukan tes PCR," tutup Riris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com