Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim: Semua PTNBH Dapat Alokasi Dasar Sebesar Rp 6 Miliar

Kompas.com - 27/06/2022, 17:23 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah meluncurkan program Merdeka Belajar yang mendorong transformasi besar dunia pendidikan di Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, investasi di pendidikan tinggi memiliki dampak terbesar dalam membangun SDM unggul.

Namun kenyataannya, Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain dari sisi pendanaan pendidikan tinggi.

Baca juga: Beasiswa S2 di Malaysia, Kuliah Gratis dan Tunjangan Hidup

Pentingnya pendanaan pendidikan tinggi

Pendaaan pendidikan tinggi di Indonesia masih perlu ditingkatkan agar kampus-kampus yang ada bisa bersaing di tingkat dunia.

"Perjalanan masih jauh untuk meningkatkan anggaran, jika bergantung pada pemerintah dan sektor publik saja dalam pendanaan, tidak akan sampai. Poin pentingnya, kita harus jauh lebih mahir, lebih siap dan lebih berusaha agar kita bisa mendapatkan pendanaan dari sektor swasta maupun alumni dan lain-lain," papar Nadiem dalam acara peluncuran Merdeka Belajar ke-21 Dana Abadi Perguruan Tinggi, Senin (27/6/2022).

Nadiem mengungkapkan, sejumlah universitas kelas dunia seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), Nanyang Technological University dan dan Harvard Business School mendapatkan pendanaan dengan memggalang dana dari alumni dan masyarakat untuk kebutuhan operasional dan dana abadinya.

"Fund rising di luar pemerintah atau mahasiswa itu penting. Kita harus menekan dan memastikan harga entry point, masuk universitas itu affordable. Kita tidak bisa terus naikin UKT, kita harus cari jalan lain," tegas Nadiem.

Baca juga: 8 PTN yang Masih Buka Pendaftaran Jalur Mandiri 2022, Catat Jadwalnya

LPDP siapkan dana abadi sebesar 7 triliun

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sudah menyiapkan dana abadi sebesar Rp 7 triliun. Bunga dari Rp 7 triliun setiap tahun akan disalurkan kepada perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH) yang berhasil mengalang dana dari masyarakat.

Kemendikbud Ristek mendorong PTNBH dan perguruan tinggi membuat dana abadi sendiri. Total bunga tiap tahunnya yang akan disalurkan kepada PTNBH yang berhasil meningkatkan dana abadinya masing-masing, yakni tahun 2022 bunga sebesar Rp 455 miliar, tahun 2023 sebesar Rp 350 miliar dan tahun 2025 sebesar Rp 500 miliar

"Program dana abadi perguruan tinggi ditargetkan untuk PTNBH sebagai badan hukum yang dapat mengelola aset finansial secara independen. Karena hanya PTNBH yang punya secara regulasi, kemampuan dan punya hak untuk mengelola aset finansial secara independen," ungkap Nadiem.

Dorong universitas jago menggalang dana tambahan

Nadiem menekankan, mencari dana untuk universitas bagian dari kebaktian sosial perguruan tinggi. Kemendikbud Ristek dan LPDP akan melakukan pemadanan (matching) terhadap peningkatan dana abadi (pokok plus investasi) yang berhasil digalang.

"Setiap tahun kita lihat seberapa jago tiap universitas bisa menggalang dana tambahannya," beber Nadiem.

Kemendikbud Ristek telah menyiapkan formula dan kriteria pemadanan (matching) atas penambahan dan pengelolaan dana abadi masing-masing PTNBH.

Baca juga: PPM Manajemen Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1/S2, Segera Daftar

Di tahun pertama, Kemendikbud Ristek dan LPDP  akan memberikan alokasi dasar terhadap seluruh PTNBH sebesar Rp 6 miliar. 

PTN BH diberi kebebasan gunakan dana abadi

Namun alokasi tahun berikutnya akan dipengaruhi beberapa kriteria seperti peningkatan dana abadi yang telah dikelola PTNBH tahun sebelumnya, performa hasil kelola dana abadi oleh setiap PTNBH dan jumlah mahasiswa yang terdaftar di PTNBH

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com