Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Politik UMY Beri Tanggapan 3 Nama Capres yang Diusung Nasdem

Kompas.com - 25/06/2022, 14:55 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Dua tahun lagi, atau 2024 akan digelar pemilu. Maka tak heran jika saat ini sudah banyak wacana terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia.

Namun isu-isu seputar pesta demokrasi terbesar ini sudah sampai di masyarakat, diantaranya adalah isu mengenai siapakah sosok yang akan diusung untuk menjadi bakal calon presiden Indonesia.

Baru-baru ini partai politik Nasional Demokrat (Nasdem) mengusung tiga nama sebagai rekomendasi bakal calon presiden. Tiga nama tersebut adalah:

  • Anies Baswedan, Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah
  • Jenderal Andika Perkasa, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Dengan ini, partai NasDem pun menjadi partai politik pertama yang mendeklarasikan calon presidennya.

Baca juga: Tahun Ini, 1.411 Mahasiswa Asing Mendaftar di UMY

Guna menanggapi isu tersebut, Pakar Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr. Tunjung Sulaksono, S.IP., M.Si., memberikan penjelasannya.

Tarik perhatian masyarakat

Menurutnya, kemunculan nama-nama tokoh yang dianggap berpeluang untuk menjadi calon presiden ke permukaan adalah hal yang wajar, karena pada pilpres figur atau ketokohan lebih berperan dibandingkan dengan partai politik.

Kendati demikian, sesuai dengan Undang-Undang Pemilu No. 7 Tahun 2017 jelas tertulis bahwa calon presiden harus diajukan oleh partai politik yang memiliki minimal 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Atau 25 persen suara sah secara nasional. Ini berarti ketokohan tersebut harus didukung dengan adanya partai politik.

"Mungkin saja melalui deklarasinya ini, NasDem secara politis berharap adanya implikasi masyarakat untuk melihat NasDem sebagai partai dan memberikan keuntungan dalam pemilu legislatif," ujarnya dikutip dari laman UMY, Kamis (23/6/2022).

Akan tetapi, dari ketiga nama yang diusung tersebut, tidak ada satupun yang merupakan kader partai NasDem.

"Terus kenapa direkomendasikan? Bisa saja agar partai NasDem tercatat sebagai partai yang berani memunculkan capres pertama. Bisa dibilang untuk menarik perhatian masyarakat," imbuh Tunjung.

Baca juga: Ini Info Beasiswa Kuliah bagi Mahasiswa UMY, Tertarik?

Tentunya, dua nama yang diusung NasDem, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo masih menjabat sebagai kepala daerah di daerah masing-masing. Namun, keduanya bisa dikatakan cukup populer dalam bursa bakal calon presiden.

Bagi dosen Ilmu Pemerintahan ini, posisi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saat ini dapat dikatakan sebagai sebuah investasi dalam dunia politik.

Secara tidak langsung saat menjalankan kepemimpinannya, seorang kepala daerah telah menanamkan pengaruhnya atau melakukan kampanye.

Paling tidak jika menjabat dalam satu periode, lima tahun dekat dengan masyarakat sudah merupakan kampanye gratis. Artinya jika kepemimpinannya berhasil, maka simpatisan dari daerah akan datang dengan sendirinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com