KOMPAS.com - Biasanya, kulit singkong oleh masyarakat tidak dimanfaatkan. Padahal, di dalam kulit singkong per 100 gram terdapat kandungan gizi berupa kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air.
Adapun persentase kulit singkong kurang lebih sebesar 20 persen dari umbi singkong. Untuk itu, kulit singkong masih dapat dimanfaatkan.
Seperti halnya oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) coba memanfaatkan kulit singkong dijadikan mie. Dipilihnya mie karena banyak anak muda gemar makan mie. Hanya saja, biasanya mie terbuat dari tepung terigu.
Baca juga: Minyak Goreng Masih Mahal, Dosen UNY Beri Alternatif Ini
Sekelompok mahasiswa UNY itu antara lain:
1. Widakdo (Prodi Biologi)
2. Rahayu Iswanti (Prodi Kimia)
3. Vina Marfu’ah (Prodi Pendidikan Sosiologi)
4. Wahyu Karunia Putra (Prodi Pendidikan Teknik Mesin)
5. Silviani Dian Aisya (Prodi Akuntansi)
Mereka semua tergabung dalam Family of Mahadiksi UNY (Fomuny). Fomuny sendiri merupakan organisasi mahasiswa UNY yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi maupun KIP Kuliah.
Widakdo menjelaskan, mereka membuat mie dari singkong yang disingkat Miesi. "Mie singkong ini akan kami olah dengan beberapa varian seperti mie goreng atau mie rebus dengan rasa pedas," ujarnya dikutip dari laman UNY, Senin (13/6/2022).
Hal ini sesuai dengan target market kelompok Fomuny yang mendapat dana Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Baca juga: Manfaat Olahraga bagi Lansia ala Mahasiswa FIK UNY
Harapannya Miesi menjadi pioner mie pedas sehat pertama di Indonesia yang berasal dari olahan kulit singkong sekaligus berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan berwawasan bio bisnis.
Rahayu Iswanti menambahkan bahwa mie ini dibuat dari olahan kulit singkong untuk meminimalisasi limbahnya.
"Awalnya kulit singkong kami olah dulu menjadi tepung, baru kami buat menjadi mie," kata Rahayu.