Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti BRIN Sebut Idul Adha Berpotensi Beda Tanggal

Kompas.com - 09/06/2022, 10:38 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Hari Idul Adha 1443 H berpotensi terjadi perbedaan, bisa terjadi antara 9 Juli atau 10 Juli 2022.

Perbedaan ini dikarenakan ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia. Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin.

“Ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia, yaitu Kriteria Wujudul Hilal dan Kriteria Baru MABIMS. Kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari.” terang Thomas, dilansir dari laman BRIN.

Baca juga: Kisah Putri, Siswi Madrasah Anak Petani Raih Beasiswa Kuliah ke Kanada

Sedangkan Kriteria Baru MABIMS, Thomas menjelaskan bahwa kriteria ini mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal).

Yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat, dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam.

Potensi perbedaan ini bisa dijelaskan dengan analisis garis tanggal, seperti pada gambar berikut:

Analisis garis tanggal Idul Adha 2022.DOK. Laman BRIN Analisis garis tanggal Idul Adha 2022.

Garis tanggal Wujudul Hilal (antara arsir merah dan putih, gambar atas) melintas di selatan Indonesia. Sementara garis tanggal Kriteria Baru MABIMS (antara arsir hijau dan merah, gambar bawah) melintas jauh di sebelah barat Indonesia.

“Pada saat Maghrib, 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi. Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022, dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022," ujarnya.

Sedangkan hari libur nasional yang menyatakan Idul Adha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 masih didasarkan pada kriteria lama MABIMS, yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam.

“Hal ini dikarenakan agenda libur nasional masih mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditetapkan pada tahun 2021. Sedangkan kriteria MABIMS ini baru ditetapkan pada tahun 2022,” lanjut Thomas.

Baca juga: Bagaimana Pink Moon Terjadi? Ini Kata Peneliti BRIN

Thomas menjelaskan, jika mengacu pada garis tanggal Kriteria Baru MABIMS, menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

“Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat," tambahnya.

Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022.

“Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya akan diinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama.” tutup Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com