Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Serangan Jantung? Dokter RS Unair: Ini Ciri-cirinya

Kompas.com - 01/06/2022, 23:41 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair), Hendri Susilo menjelaskan beberapa pendekatan umum untuk mendiagnosis pasien dengan serangan jantung.

"Ketika mendapatkan kondisi pasien dengan keluhan nyeri dada yang tidak stabil, kualitas nyeri skala 7 dari 10, menjalar ke lengan kiri dan punggung, sedangkan pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik normal, hal itu bisa menjadi ciri-ciri serangan jantung," ucap dia melansir laman Unair, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Punya Perut Buncit? Ini Obatnya dari Pakar IPB

Menurut Hendri, terdapat perbedaan keluhan serangan jantung pada pasien perempuan dan laki-laki.

"Pada pasien perempuan gejalanya lebih tidak jelas, dan ada yang mengeluhkan nyeri di lengan. Sedangkan ciri-ciri pada pasien laki-laki biasanya lebih khas dan jelas, seperti merasakan tekanan pada dada, sesak, punggung sakit, dan kelelahan," kata dia.

Keluhan nyeri dada yang disebutkan pasien biasanya dideskripsikan sebagai nyeri dengan perasaan seperti dijepit, diikat tali atau ditindih pada bagian dada.

"Jika pasien sudah mengeluh demikian, harus lebih waspada karena itu termasuk tanda serangan jantung," tutur dia.

Di samping gejala-gejala tersebut, harus dicari lagi keluhan lain yang menambah spesifikasi.

Yakni, seperti adanya nyeri yang menjalar hingga lengan, berkeringat, nyeri punggung atau kadang merasa mual.

4 tanda serangan jantung

Dia menyebut, ada empat hal yang harus dipastikan pada pasien yang menunjukkan tanda-tanda serangan jantung.

Baca juga: Berkaca Kasus Eril, Ini Risiko Berenang di Sungai Menurut Pakar Unpad

Pertama apakah terjadi prolonged, yaitu nyeri dada berkepanjangan selama lebih dari 20 menit.

Kemudian de novo, apakah pasien benar-benar baru merasakan nyeri dada dan belum pernah merasakan itu sebelumnya.

Selain itu, dokter harus memastikan apakah pasien merasakan intensitas nyeri dada yang lebih berat dari biasanya, apakah pasien tersebut sudah biasa berobat dan merasakan nyeri yang lebih berat.

"Ada juga post myocardial infarction angina, jadi pasien yang pernah serangan jantung dan mengalami nyeri lagi, jika ditemukan satu diantara empat gejala itu, secara awam bisa disebut serangan jantung," tutur dia.

Dia berpesan kepada dokter dan tenaga medis di puskesmas jika menangani pasien dengan serangan jantung hal utama yang perlu dilakukan adalah reperfusi.

"Awalnya lakukan anamnesis yang jelas, singkat, dan padat dengan melihat gejala-gejala serangan jantung. Ketika sudah yakin, lakukan ECG. Jika menunjukkan adanya gangguan gelombang segera rujuk ke rumah sakit," jelas dia.

Baca juga: Virus Hendra Berpotensi Jadi Pandemi, Ini Kata Epidemiolog Unair

Dia menambahkan, reperfusi yang semakin cepat akan menghasilkan outcome yang semakin baik pada pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com