Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Guru Besar UPI Jelaskan Dampak Pandemi Covid-19 terhadap MSDM Perusahaan

Kompas.com - 29/05/2022, 12:08 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam Bidang Ilmu Pendidikan Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Janah Sojanah mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan dampak negatif terhadap perusahaan.

Menurutnya, pandemi Covid-19 juga memberikan pelajaran positif, khususnya bagi manajemen sumber daya manusia (MSDM). Oleh karenanya, manajemen harus aktif dalam memperkirakan arus kas.

“MSDM juga harus melakukan redesign kerja, optimalisasi, dan efisiensi. Ketiga, analisis tingkat dampak keparahan,” ujar Janah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Pernyataan tersebut diungkapkan Janah saat menyampaikan pidato tentang “Kinerja SDM di Masa Pandemi Covid-19 Menuju Era New Normal” dalam acara pengukuhan guru besar secara resmi oleh Rektor UPI di Kampus UPI, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Dari Tantangan hingga Solusi, Begini Cara Adaptasi Industri Manufaktur di Era New Normal

Keempat, lanjut Janah, MSDM melakukan peninjauan database karyawan kunci dan rencana suksesi, restrukturisasi, layoff, dan bentuk efisiensi lain.

“Kelima, menghindari pengambilan keputusan secara tergesa-gesa dan tidak optimal,” imbuhnya.

Keenam, sebut Janah, MSDM dapat beradaptasi pada perubahan budaya dalam organisasi, serta perubahan cara kerja akan membangun perubahan budaya dalam organisasi.

Ketujuh, kata dia, MSDM memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengelola manusia dan strategi bisnis bagi departemen atau manajer MSDM. Hal ini seperti berkaitan dengan peristiwa Covid-19.

Kedelapan, information asymmetry, yaitu peran strategis MSDM pada tata kelola informasi bagi organisasi.

“Sembilan, separate signal atau noise. Di tengah kondisi yang serba tidak menentu MSDM diharapkan mampu fokus hanya pada hal hal yang relevan bagi organisasi,” imbuh Janah.

Adapun yang terakhir adalah office guidance. Adanya Covid-19 bisa membuat MSDM mampu menjadi petunjuk dan menjelaskan kebutuhan talent, kepemimpinan, dan organisasi.

Baca juga: Pemkab Bolaang Mongondow Selatan Gandeng UT Tingkatkan Kompetensi SDM Daerah

Pergeseran peran MSDM

Pada kesempatan itu, Janah menjelaskan, ada beberapa pergeseran peran dari MSDM akibat pandemi.

“Pergeseran peran yang dimaksud yaitu, MSDM harus memetakan kebutuhan kuantitas dan kualitas SDM,” ucapnya.

Kemudian, lanjut Janah, MSDM harus terus menerus mensosialisasikan mengenai new normal.

MSDM juga harus senantiasa menjaga kesehatan fisik, mental seluruh anggota organisasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus SARS-CoV-2 agar tidak menular kepada SDM perusahaan yang lain.

Baca juga: Sambut IKN, Peruntukan Dana CSR di Kaltim Diminta untuk Pembangunan SDM

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com