Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Pola Asuh Overparenting, Ketika Orangtua Terlalu Mengatur Anak

Kompas.com - 28/05/2022, 18:04 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

2. Memetakan apa yang anak dapat lakukan sendiri

Orangtua dapat memikirkan dan memetakan lebih dalam kira-kira apa saja hal yang dapat anak lakukan sendiri dan apa yang tidak dapat anak lakukan sendiri.

“Orangtua dapat bertanya kepada guru di sekolah atau tenaga profesional lainnya terkait dengan hal apa saja yang wajar dilakukan oleh anak seusianya,” ucap Naura.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

3. Dukung anak hadapi masalahnya

Apabila anak memiliki masalah atau hadapi kegagalan dalam mencoba sesuatu, orangtua kerap bergumam atau mengakatan ungkapan yang menekan anak.

Dalam hal ini, orangtua dapat mencoba untuk menanamkan dalam pikirannya bahwa dibalik kegagalan atau masalah, terdapat banyak hal yang dapat dipelajari oleh anak.

Kegagalan dan masalah tidak selamanya buruk, karena anak dapat belajar banyak hal agar kedepannya ia dapat menjadi lebih baik lagi.

Selain itu, ketika anak mengalami masalah, jangan panik dan coba untuk mengamati situasi yang ada.

Coba perhatikan bagaimana anak mengatasi masalah tersebut dan berikan bantuan ketika anak benar-benar merasa kebingungan.

Coba untuk menahan diri terlebih dahulu dan biarkan anak mencoba mengatasi masalahnya dengan mandiri, meskipun mungkin anak tidak dapat mengatasi masalahnya dengan sempurna.

Baca juga: Biaya Kuliah Kedokteran 2022: UGM, UI, Undip, Unpad

4. Delegasikan tugas pada anak

Orangtua dapat memberikan tugas-tugas sederhana kepada anak. Contohnya, anak ditugaskan untuk mencuci piring dan gelas (bisa menggunakan piring atau gelas plastik agar lebih aman bagi anak).

Tugas sederhana ini dapat membangun rasa percaya diri anak, sehingga anak merasa bahwa terdapat hal yang bisa ia lakukan secara mandiri.

5. Dengar dan beri kepercayaan pada anak

Orangtua dapat mencoba untuk sering bertanya kepada anak apa yang ia ingin lakukan dan apa yang ia mau. Ini merupakan rangkaian dari menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri anak.

“Ketika apa yang anak inginkan tidak sesuai dengan kemauan orangtua, jangan langsung menolak dan coba bicarakan kepada anak mengenai hal negatif dan positifnya. Anak perlu diberikan pertimbangan terhadap pendapatnya agar ia tidak merasa powerless,” ujar Naura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com