Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ova Emilia Resmi Dilantik Sebagai Rektor UGM 2022-2027, Ini Kiprahnya

Kompas.com - 28/05/2022, 06:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com – Ova Emilia resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2022-2027, Jumat (27/5/2022) di Balai Senat UGM. Ia menggantikan Prof. Panut Mulyono yang telah habis masa jabatannya.

Pelantikan dilakukan oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.,Sc. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward O.S. Hiariej, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kepala BIG, Muh Aris Marfai, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dan Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.

Prof. Ova terpilih sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 2022-2027 setelah mendapat suara terbanyak dalam Pemilihan dan Penetapan Rektor oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Jumat (20/5/2022) di Balai Senat UGM.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Ketua MWA UGM, Prof. Pratikno berharap rektor baru UGM nantinya bisa mempersatukan energi dan kekuatan yang dimiliki UGM.

UGM, lanjut dia, memiliki lebih dari 50 ribu mahasiswa sebagai potensi bangsa yang harus dikembangkan untuk membawa universitas semakin menjulang tinggi dan mengakar kuat pada kepentingan kemanusiaan, masyarakat, bangsa, dan negara.

"Selamat bekerja, kami titip Ibu Rektor untuk bisa mempersatukan kekuatan UGM menjadi bagian dari kekuatan Indonesia," tuturnya seperti dilansir dari laman UGM.

Sosok Ova Emilia

Prof. Ova menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk mengawal UGM selama lima tahun ke depan.

Ia menyampaikan komitmen terus memperkuat pendalaman dan penanaman jati diri UGM yakni sebagai Universitas Pancasila, Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan di lingkungan kampus serta menerjemahkannya dalam konteks terkini.

Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Beasiswa Indonesia Maju, Kuliah Gratis S1-S2

Sementara itu, Prof. Ova menyampaikan komitmen terus memperkuat pendalaman dan penanaman jati diri UGM yakni sebagai Universitas Pancasila, Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan di lingkungan kampus serta menerjemahkannya dalam konteks terkini.

Ia menjelaskan saat ini universitas memasuki era perubahan besar dengan berbagai isu global seperti pandemi Covid-19, transformasi digital, dan perubahan iklim telah mendisrupsi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk tata kelola tridarma perguruan tinggi.

Menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang ada, Ova menekankan kembali posisi UGM menghadapi era perubahan besar ini. Pertama, UGM perlu hadir sebagai kampus penjaga persatuan, kebinekaan dan kebangsaan.

Kedua, UGM harus mengambil posisi sebagai pemimpin transformasi institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

"UGM juga memiliki peran penting sebagai pengawal kepemimpinan strategis Indonesia di level global. UGM perlu ikut berperan sebagai mitra pemerintah Indonesia yang kritis dan konstruktif dengan menyediakan kajian serta rekomendasi yang berpegang teguh pada kaidah-kaidah keilmuan dan relevansi," urainya.

Baca juga: Kemendikbud Gelar Persiapan Sertifikasi Dosen 2022, Ini Syaratnya

Prof. Ova terpilih setelah melalui rangkaian proses seleksi bakal calon rektor dan pemilihan rektor yang berlangsung sejak tanggal 24 Januari 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com