Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Perpusnas: Indonesia Tak Bisa Lagi Sekadar Membaca Tapi Harus Mencipta

Kompas.com - 26/05/2022, 14:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Syarif Bando mengingatkan selain kemampuan baca, tulis dan hitung, gerakan literasi juga harus menyediakan akses terhadap bahan bacaan yang semakin luas.

Selain itu, lanjut Syarif Bando, literasi harus mencapai tahapan memahami semua yang tersirat dan tersurat, lalu melakukan inovasi pada produk yang sudah ada, dan tiba pada level puncak yaitu mampu membawa masyarakat pada tingkatan menciptakan barang dan jasa secara mandiri.

"Literasi digital ini sangat penting, karena di negara-negara maju, mereka sudah tidak lagi bicara kegemaran membaca dan akses kepada buku. Mereka sudah menciptakan teknologi baru yang mendunia," ungkap Kepala Perpusnas dalam talk show Sonora FM (25/05/2022).

Dalam kesempatan sama, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda menyampaikan, media literasi akan selalu mengikuti zamannya.

Jika dulu, literasi menggunakan media kulit hewan hingga lempeng batu misalnya, zaman kemudian jauh membawa literasi dalam bentuk buku. Kini, internet sudah menjadi kebutuhan wajib masyarakat.

Maka, lanjut  Syaiful Huda, gerakan literasi haruslah ada didalamnya, agar perpustakaan selalu relevan dimata publik. Salah satunya adalah literasi melalui audio.

"Perpusnas sudah melakukan ini sejak lama. Dengan digitalisasi konten, bahkan mendorong perluasan jejaringnya ke seluruh unit perpustakaan daerah-daerah," kata Syaiful Huda.

Mendukung pentingnya gerakan literasi digital ini, Syaiful Huda yang mewakili lembaga legislatif DPR RI, memberi dukungan yang serius bagi usaha Perpusnas dalam usaha mencerdaskan anak bangsa ini.

Syaiful Huda menginginkan gerakan literasi sebagai usaha kolaboratif lintas sektor, termasuk kementerian dan lembaga dari pusat sampai desa.

Baca juga: Gandeng Tokoh Nasional, Majalah Mata Air Berkomitmen Memperkuat Literasi Bangsa

 

Pihaknya juga selama ini selalu mengafirmasi agar Perpusnas mendapatkan porsi budgeting yang memadai, untuk melaksanakan mandatori Presiden terkait penyiapan SDM Indonesia unggul.

"Kami sering mengetuk pintu, termasuk ke Kementerian Keuangan untuk membantu. Gerakan literasi ini bukanlah gerakan instan, tapi ini jangka panjang," tegas Ketua Komisi X.

"Apalagi, literasi saat ini bukan hanya sekedar membaca dan mengambil inspirasinya, tapi sudah harus menciptakan sesuatu," tambahnya.

Syarif Bando melanjutkan, literasi digital yang digalang Perpusnas ini adalah kebutuhan yang urgent. Urgensinya bukan hanya sebagai pusat data dan informasi, namun juga bergerak maju mencapai lima tingkatan literasi.

“Bahan bacaan saat ini sudah harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kekinian. Artinya, merujuk kepada apa yang bisa mereka lakukan untuk bisa terus produkti,” jelasnya.

Kepala Perpusnas juga kembali menegaskan, transformasi digital menjadi tagline utama tahun ini mengarahkan kepada upaya Perpusnas untuk menyediakan konten-konten yang bisa diakses secara mudah dari mana saja dan kapan saja.

Tranformasi digital Perpusnas, ujar Syarif Bando, memudahkan siapa saja untuk mendapatkan ruang pembelajaran baru, memfasilitasi para konten kreator, dan mengumpulkan berbagai konten legal dari seluruh kementerian/lembaga yang bisa diakses masyarakat.

Baca juga: Siswa Maluku Diberi Pelatihan Literasi Digital, agar Waspada Hoaks

"Saat ini perpustakaan harus bisa memberikan tutorial untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja, terutama bagi mereka yang terdampak pandemi," tutup Syarif Bando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com