Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-42 Perpusnas: Media Sosial Jadi Strategi Wujudkan Ekosistem Digital

Kompas.com - 18/05/2022, 10:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-42 Perpustakaan Nasional, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengungkapkan Perpusnas tahun ini mengusung tema "Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional".

“Salah satunya integrasi perpustakaan yakni perpustakaan sebagai media integrasi pengetahuan dan kolaborasi antarilmuwan, dan menemukan solusi terbaik secara multiperspektif," jelas Syarif Bando pada Selasa (17/5/2022).

Ia juga menyampaikan, perpustakaan dituntut untuk mengambil peran utama dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki kemampuan adaptasi teknologi.

Syarif Bando menegaskan, perpustakaan juga perlu menyesuaikan perkembangan demografi dan perubahan perilaku generasi milenial dalam akses dan penggunaan informasi dan pengetahuan.

Generasi milenial membaca dan menyerap pengetahuan menggunakan media sosial seperti YouTube, TikTok, Podcast, dan sebagainya.

"Dengan gambaran tersebut, transformasi perpustakaan sangat berkaitan erat dengan distribusi pengetahuan melalui berbagai saluran media sosial sebagai salah satu aspek dari ekosistem digital," lanjutnya.

Strategi membangun ekosistem digital

Sebelumnya Syarif menyampaikan, perpustakaan melakukan visualisasi data, baik data terstruktur maupun data tidak terstruktur. Perpustakaan mendokumentasikan dan mengemas dalam format multimedia setiap modal intelektual (intellectual capital) masyarakat.

Strategi lain, tambah Kepala Perpusnas, perpustakaan menggunakan teknologi semantik (semantic technologies) untuk memudahkan pencarian cerdas berbagai sumber pengetahuan bagi masyarakat.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Fokus pada Keterampilan Literasi Digital

"Kelebihan teknologi semantik adalah kemampuan untuk menggali sumber ilmu pengetahuan secara online, tidak perlu membuka halaman web satu per satu, dengan memanfatkan agen untuk menjelajahi ribuan situs web," lanjutnya.

Selain itu, perpustakaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan akan memanfaatkan teknologi big data mining menyebarluaskan berbagai jenis data ke masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.

"Data mining bertujuan membuat data yang melimpah di perpustakaan lebih bermanfaat berdasarkan pola yang dihasilkan dari proses analisis data," terang Syarif.

Ia juga menyampaikan, perpustakaan melakukan transformasi bahan perpustakaan tercetak dan analog ke format digital untuk kepentingan akses dan pelestarian.

Terakhir, perpustakaan dapat melakukan optimalisasi ruang virtual untuk layanan perpustakaan. Perpustakaan melaksanakan berbagai kegiatan workshop, webinar, pelatihan, siaran radio untuk membuat berbagai konten positif.

Menjangkau seluruh lapisan masyarakat

Untuk mewujudkan ekosistem digital, Perpusnas telah menyiapkan 17 layanan digital yakni perpustakaan digital iPusnas, Indonesia OneSearch (IOS), e-Resources, INLIS-Lite, alih media bahan perpustakaan dan naskah kuno, layanan ISBN dan ISMN online, E-learning Diklat Pustakawan (Eldika), pengembangan infrastruktur TIK, uji kompetensi pustakawan online, Pojok Baca Digital (Pocadi), layanan mobil perpustakaan keliling multimedia, pembangunan modul interlibrary loan terintegrasi pada aplikasi perpustakaan, pengembangan aplikasi tajuk penerbit (Direktori Penerbit), aplikasi kartu anggota virtual berbasis Android/IOS, pendataan perpustakaan, e-Deposit, dan visitasi online akreditasi perpustakaan.

Dalam kesempatan itu, Syarif mengingatkan pentingnya membaca.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com