Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2022, 15:00 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kini, banyak diantara anak muda yang tidak tertarik dengan wayang. Apalagi untuk menjadi seorang dalang, pasti hanya beberapa saja yang berminat.

Untuk itulah dibutuhkan upaya agar kebudayaan ini tetap lestari di Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Fakultas Bahasa dan Seni UNY menggelar Festival Dalang Cilik (FDC) 2022 pada Minggu-Kamis (15-19/5/2022) di Gedung Karawitan FBS UNY.

Baca juga: Adakah Hubungan Hepatitis Akut dan Vaksin Covid? Ini Penjelasan Dokter UGM

Rektor UNY Prof. Sumaryanto mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud cinta UNY kepada generasi muda yang diharapkan dapat memberikan teladan bagi semuanya dalam memelihara budaya luhur milik bangsa.

Pengembangan ilmu dan budaya tradisi

Sementara Dekan FBS UNY Dr. Sri Harti Widyastuti mengatakan kegiatan ini adalah bukti komitmen UNY dalam pengembangan ilmu dan budaya tradisi.

"Harapannya ke depan para dalang cilik ini akan berkiprah menjadi penerus dalang senior," ujarnya seperti dikutip dari laman UNY.

Ketua Panitia Sukisno, M.Sn mengatakan bahwa Festival Dalang Cilik ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 15 peserta usia SMP dan 15 peserta usia SD.

"Tujuannya untuk mendidik anak untuk mencintai kebudayaannya sendiri, khususnya wayang kulit," terang Sukisno.

Baca juga: Buruh Ini Tak Menyangka, Dua Putrinya Bisa Kuliah Gratis di UNY

Tanamkan nilai edukasi pada generasi muda

Selain itu juga untuk menanamkan nilai-nilai edukasi pada generasi muda, sekaligus menguasai unsur-unsur dalam pewayangan agar anak semakin cerdas dalam meniti tataran kedewasaannya menuju manusia yang berjiwa mulia.

Kegiatan ini adalah salah satu upaya UNY dalam sustainable development goals pada bidang pendidikan bermutu dan pelestarian warisan budaya.

Dalam festival ini ada 4 kriteria yang dinilai yaitu antawacana, cerita, sabetan dan iringan. Antawacana adalah percakapan pada pentas wayang yang berupa dialog, atau bahasa isyarat lainnya.

Dari 30 peserta yang mengikuti festival ini Jawa Timur mengirim 5 peserta, Jawa Tengah 9 peserta dan DIY 16 peserta.

Salah satu peserta, Bernardus Handaru Gantari menampilkan lakon berjudul ‘Pecahing Bungkus’ yang merupakan asuhan dari Sanggar Kridosanggit asuhan Ki Sudiyono.

Adapun siswa SDN Kadisobo 2 Sleman tersebut menyukai wayang sejak umur 3 tahun karena menonton sinetron ‘Mahabharata’ yang ditayangkan salah satu televisi swasta.

Baca juga: Minyak Goreng Masih Mahal, Dosen UNY Beri Alternatif Ini

Hingga akhirnya warga Pendeman Trimulyo Sleman tersebut dibimbing orang tuanya dengan diikutsertakan dalam sanggar agar kemampuannya mendalang menjadi lebih sempurna lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com