Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2022, 14:33 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum usai, saat ini masyarakat di dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis akut. Hepatitis ini tidak disebabkan oleh virus yang mengakibatkan hepatitis A/B/C/D/E.

Menurut epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D., penyebab hepatitis varian baru ini belum diketahui sampai sekarang.

Oleh karena itu, hepatitis baru ini masih disebut sebagai “unknown Hepatitis”. Karena sifatnya yang timbul secara mendadak dan cepat memburuk, maka hepatitis varian baru ini pun disebut juga dengan “hepatitis akut”.

Baca juga: Guru Besar UGM: Ini Penyebab Stunting dan Upaya Pencegahannya

Lantaran masih dalam masa pandemi Covid-19, di tengah-tengah masyarakat, kemudian muncul informasi yang mengatakan bahwa hepatitis akut ini disebabkan oleh vaksin Covid-19.

Tak ada hubungan dengan vaksin Covid-19

Karena itu, menyikapi informasi tersebut, dokter Riris mengatakan bahwa hepatitis yang belum diketahui penyebabnya baru-baru ini tidak berhubungan dengan vaksin Covid-19.

"Perlu kita pahami dan juga kita sebarkan kepada masyarakat bahwa hepatitis yang masih tidak diketahui penyebabnya ini bisa dikatakan tidak berhubungan dengan adanya vaksin Covid-19," ujarnya dikutip dari laman UGM, Senin (16/5/2022).

Dokter Riris tidak merasa aneh bahwa hipotesis yang menduga hepatitis akut disebabkan oleh vaksin Covid-19 bermunculan di masyarakat.

Sebab, dalam beberapa kasus unknown hepatitis di Eropa ditemukan adanya adenovirus.

Baca juga: Ini 3 Nama Calon Rektor UGM Terseleksi

Seperti diketahui satu atau dua vaksin Covid-19 dibuat menggunakan teknologi adenovirus sebagai vektor untuk menyebabkan munculnya kekebalan tubuh dari Covid-19.

Hanya saja, dari data pembanding yang ditemukan oleh dokter Riris dikatakan bahwa semua kasus unknown hepatitis yang dilaporkan di United Kingdom (UK) tidak pernah mendapatkan Covid-19.

Selain itu, adenovirus yang digunakan untuk beberapa vaksin Covid-19 itu pun merupakan virus yang tidak dapat melakukan replikasi atau pengembangbiakan.

Masih jadi hipotesis

Terkait bahwa adenovirus sebagai penyebab unknown hepatitis sejatinya juga masih menjadi hipotesis.

"Sebab adenovirus hanya ditemukan beberapa saja atau bukan pada semua kasus unknown hepatitis. Sehingga, hepatitis akut tidak berhubungan dengan vaksin Covid-19," jelasnya.

Dalam keterangannya per 10 Mei 2022, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, menyampaikan bahwa jumlah kasus unknown hepatitis / hepatitis akut telah mencapai angka 436 dari 27 negara, termasuk di dalamnya Indonesia.

Baca juga: Jurusan Paling Populer di UGM pada SBMPTN 2021

Di Indonesia sendiri, per 13 Mei 2022, jumlah kasus hepatitis akut tercatat sebanyak 17 kasus, dengan satu diantaranya sudah masuk kategori probable.

Karenanya, Dirjen Maxi mengatakan bahwa investigasi aktif kepada penyebab hepatitis akut ini masih terus dan sedang dilakukan di seluruh dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com