Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

SKB 4 Menteri Terbaru dan Strategi Memulai PTM 100 Persen

Kompas.com - 14/05/2022, 16:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Sudiyanti | Guru SMPN 2 Pangkah, Tegal dan Fasilitator Program Pintar Penggerak

KOMPAS.com – Merespons SKB 4 Menteri terbaru dalam pembelajaran tatap muka (PTM) dan diperkuat dengan surat edaran dari dinas pendidikan dan kebudayaan, sekolah kami mengambil keputusan untuk menyelenggarakan PTM 100 persen.

Hanya saja setelah berjalan beberapa hari, hasilnya tidak seperti yang dibayangkan. Siswa banyak yang kurang serius dan lebih banyak bercanda. Kehadiran siswa pun juga belum bisa penuh dengan berbagai alasan.

Rama, siswa kelas VIIE mengungkapkan, “sebenarnya belajar lebih enak kalau siswanya sedikit.” Pendapat Rama diiyakan oleh teman sebangkunya. Sepertinya karena sudah terbiasa belajar dengan 16 siswa perkelas, mereka merasa lebih nyaman.

Perlu adaptasi

Untuk membuat pembelajaran yang kondusif, tenyata siswa perlu beradaptasi dengan PTM 100 persen. Mereka ada yang lebih nyaman mengikuti PTM terbatas. Belajar dengan siswa yang banyak membuat mereka kehilangan fokus.

Di sinilah pentingnya peran guru dalam merancang pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Pembelajaran perlu dikemas yang membuat siswa belajar lebih nyaman, meskipun jumlah siswa sudah kembali seperti semula.

Walaupun sekolah sudah membuka PTM 100 persen, masih ada siswa yang tidak masuk tanpa keterangan atau izin dengan berbagai alasan. Rata-rata perkelas siswa yang hadir sekitar 80-90 persen.

Memang pihak sekolah tidak memaksa, kemungkinan masih ada orangtua yang khawatir dengan kesehatan dan keselamatan anaknya bila harus belajar bersama di kelas dengan banyak siswa.

Baca juga: Anak Tak Ikut PTM 100 Persen? Orangtua Wajib Lampirkan Surat Ini

Setelah Covid-19 mereda, kita juga dihadapkan lagi dengan berita adanya penyakit hepatitis akut dan banyaknya kasus demam berdarah. Wajar bila masih ada orangtua yang belum mengizinkan anaknya berangkat ke sekolah.

Kekhawatiran tersebut perlu direspons oleh sekolah dan pihak terkait untuk memastikan pembelajaran berjalan aman dan sehat. Masalah kesehatan harus menjadi perhatian serius dalam menyelenggarakan PTM 100 persen.

Strategi memasuki PTM 100 persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com