Sekolah Citra Kasih Luncurkan Program YSE untuk Bangun Karakter Ksatria

KOMPAS.com - SMP dan SMA Sekolah Citra Kasih-Sekolah Citra Berkat (SCK-SCB) meluncurkan program Youth Summer Experience (YSE) bertajuk "Warrior’s Challenge" yang diadakan pada waktu liburan sekolah sekitar bulan Juni 2022.

Melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com (13/5/2022), Adrianus Yosia dari Teaching, Learning, and Curricullum (TLC) Sekolah Citra Kasih Jakarta menjelaskan, YSE merupakan kegiatan dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari keahlian hidup dan juga karakter.

"Problem bersosialisasi dan juga pertemanan mengiringi langkah Gen Z yang bertumbuh kembang dengan teknologi digital ini," ungkap Adrianus.

Problem bersosialisasi ini menjadi perhatian SCK-SCB sebagai institusi pendidikan.

"SCK-SCB ingin menawarkan salah satu opsi, tidak hanya untuk membantu nara-didik di dalam bersosialisasi dengan sesama murid lain, namun juga dengan masyarakat yang lebih luas," tegas Adrianus.

Lebih jauh ia menyatakan, Ki Hajar Dewantara pernah menegaskan pengajaran dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai memberikan ilmu atau pengetahuan dan juga kecakapan yang dapat memberikan faedah pada nara-didik secara lahir dan batin.

"Paralel dengan visi dari Ki Hajar Dewantara ini, SCK-SCB pun berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang mumpuni, kecakapan dalam kemampuan bersosialisasi bagi naradidiknya," ujar Adrianus.

Membangun jiwa ksatria

Tema "Warrior’s Challenge" dalam YSE 2022 yang akan digelar pada 20-24 Juni 2022 di Yogyakarta, jelas Adrianus, dipilih dengan harapan menumbuhkan karakter kesatria dalam diri peserta agar siap menghadapi belantara kehidupan yang menjadi tantangan bagi mereka.

"Sebagai seorang kesatria, peserta akan ditantang untuk menghidupi nilai-nilai yang menjadi ciri khas dari kesatria di tengah-tengah tantangan, yakni: keberanian, kejujuran, antusiasme, dan juga disiplin," tambahnya.

Baca juga: Lewat KILA 2022, Kemendikbud Ristek: Tanamkan Anak Muda Pendidikan Karakter

Harapannya, lewat tema ini, para peserta tidak hanya mempelajari kebajikan-kebajikan di atas, namun juga keahlian hidup.

Keahlian hidup yang ingin dituju, diwujudnyatakan ketika siswa bercengkrama dengan tokoh publik, pedagang lokal, ataupun warga desa yang menjadi bagian dari komunitas yang akan dituju.

"Pertemanan peer to peer juga diharapkan dapat tercipta ketika secara berkelompok melaksanakan kegiatan bersama. Di dalam kebersamaan inilah harapannya setiap nara-didik juga dapat belajar kekurangan sekaligus kelebihan di dalam komunitas," ujar Adrianus.

Adrianus juga berharap, lewat acara ini siswa yang berpartisipasi di dalamnya dapat menjaga pertemanan dan juga belajar bersosialisasi.

"Lewat acara tersebut, SCK-SCB berkomitmen untuk bersumbangsih memberikan solusi melalui program YSE, walaupun tidak besar, bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya bagi gen-Z yang saat ini menjadi generasi dengan jumlah terbanyak," pungkasnya.